Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AHY: Politik Itu Misteri, Begitu Juga Koalisi

Kompas.com - 12/01/2023, 18:56 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, rencana pembentukan Koalisi Perubahan masih terus berjalan sesuai rencana.

Diketahui, koalisi itu diinisiasi pembentukannya oleh Partai Nasdem, Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Kendati demikian, AHY juga mengingatkan bahwa seperti halnya politik, apapun masih dapat terjadi di dalam proses pembentukan koalisi tersebut.

“Saya senang progresnya nyata, on the track. Walaupun kita tahu politik adalah sesuatu yang penuh misteri. Koalisi juga begitu,” ujar AHY di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Kamis (12/1/2023).

Baca juga: AHY Minta Capres-Cawapres yang Akan Diusung Koalisi Perubahan Tidak Berdasarkan Like and Dislike

Ia menambahkan, yang terpenting untuk Demokrat saat ini adalah Koalisi Perubahan dapat mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden yang rasional. 

Dalam hal ini, Demokrat mendukung pasangan calon yang memiliki kans terbesar untuk memenangkan kontestasi.

“Tidak boleh berdasarkan like and dislike, enggak boleh asal suka atau tidak suka. preferensi itu sangat subyektif,” sebutnya.

Ia meyakini bahwa Demokrat bakal terus menjalani langkah politik sebagai oposisi pemerintah saat ini.

Baca juga: AHY Klaim Jadi yang Pertama Wacanakan Koalisi Perubahan

AHY mengklaim Demokrat sejak awal ingin dikenal sebagai parpol yang menyuguhkan alternatif pada kepemimpinan Indonesia di masa depan.

“Justru kami termasuk yang pertama menginisiasi, dan menggelorakan semangat perubahan, dan perbaikan. Jadi kuat narasi kami di situ, bisa dicek rekaman sejarahnya,” imbuh dia.

Diketahui Koalisi Perubahan tak kunjung dideklarasikan oleh PKS, Nasdem, dan Demokrat.

Saat ini, ketiga parpol nampak belum menyepakati dua hal. Pertama, figur cawapres pendamping Anies Baswedan.

Kedua, proses deklarasi bersama Koalisi Perubahan itu sendiri.

AHY sempat menyampaikan keinginannya untuk melakukan deklarasi bersama PKS dan Nasdem jika sepaket dengan pengusungan capres-cawapree.

Sedangkan Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya tak sepaham. Ia berpandangan cawapres harus diumumkan belakangan, karena menjadi salah satu strategi pemenangan.

“Sejauh ini Nasdem masih berpegang pada deklarasi bersama hanya untuk capres,” ucapnya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (11/1/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com