Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AHY Minta Capres-Cawapres yang Akan Diusung Koalisi Perubahan Tidak Berdasarkan "Like and Dislike"

Kompas.com - 12/01/2023, 18:43 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta agar pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden (cawapres) bakal Koalisi Perubahan dipilih secara rasional.

Menurutnya, tiga parpol yang menginisiasi pembentukan koalisi itu tak boleh saling memaksakan kehendak.

“Bahwa kita hari ini terus mencari pasangan yang terbaik kans kemenangannya. Tidak boleh berdasarkan like and dislike, enggak boleh asal suka atau tidak suka, preferensi itu sangat subyektif,” ujar AHY ditemui di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Kamis (12/1/2023).

Baca juga: AHY Klaim Jadi yang Pertama Wacanakan Koalisi Perubahan

Ia ingin bakal Koalisi Perubahan tak hanya memilih untuk mengusung paslon capres-cawapres berdasarkan hitungan statistik.

AHY ingin, paslon yang diusung benar-benar sesuai dengan harapan masyarakat yang menginginkan adanya alternatif kepemimpinan di masa depan.

“Jangan hanya percaya pada statistik yang belum tentu bisa dikonfirmasi di lapangan,” sebut dia.

Ia mengaku saat ini proses penjajakan koalisi berjalan sesuai rencana.

Baca juga: AHY Kritisi KUHP, Perppu Ciptaker, hingga Sistem Proporsional Tertutup

Namun di sisi lain AHY turut menyampaikan bahwa segala kemungkinan masih terbuka. Sebab, tidak ada yang pasti dalam politik.

“Walaupun kita tahu politik adalah sesuatu yang misteri, koalisi juga begitu. Kita terus berikhtiar, dinamis itu pasti, menghangat juga hampir pasti,” ungkap AHY.

“Tapi sejatinya kami terus mencari konsensus, dan sekali lagi tujuannya adalah untuk bisa memenangkan kontestasi,” imbuhnya.

Diketahui Partai Demokrat mendorong agar AHY dapat menjadi cawapres mendampingi Anies Baswedan di posisi capres.

Namun PKS menginginkan agar Anies dipasangkan dengan mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher.

Di sisi yang lain, Nasdem membuka kemungkinan untuk mengusung cawapres dari figur non parpol.

Koalisi Perubahan pun tak kunjung dideklarasikan saat ini.

AHY menyatakan keinginan agar deklarasi bersama dibarengi paket pengusungan capres-cawapres.

Baca juga: Sepakat dengan Nasdem, AHY: Kami Ingin Koalisi Ini Dapat Restu dari Allah

Tapi, Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditnya berbeda pendapat. Menurutnya pengusungan cawapres mestinya menjadi kejutan, dan salah satu strategi pemenangan.

Ia mengatakan Nasdem sepakat untuk deklarasi bersama hanya dengan pengusungan capres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com