Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Maju Kena Mundur Kena" Sandiaga, Peluang Capres Tertutup di Gerindra, di PPP Belum Tentu Diterima

Kompas.com - 11/01/2023, 15:38 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sandiaga Uno dinilai tengah menghadapi situasi dilema setelah manuver politiknya mendekati Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mulai tercium petinggi Partai Gerindra.

Sebabnya, Gerindra telah "menggembok" nama Prabowo sebagai satu-satunya sosok calon presiden (capres) yang akan diusung partai berlambang garuda dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Sementara, banyak pihak menilai, PPP belum tentu menerima Sandiaga. Apalagi, PPP juga telah terikat dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan kecilnya bargaining politik PPP.

Sejauh ini, elite Gerindra telah bersikap atas manuver Sandiaga. Misalnya, Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad yang tak mempermasalahkan jika Sandiaga hijrah ke PPP.

Baca juga: Sindiran Keras Prabowo di Tengah Kemesraan Sandiaga Uno dan PPP

Bahkan, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menyentil kadernya yang sudah tak sejalan agar hengkang dari partai.

Meski tak secara eksplisit ditujukan untuk Sandiaga, namun pernyataan Prabowo dinilai mengarah pada sosok Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu.

Absen acara partai

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat meresmikan kantor Badan Pemenangan Presiden Gerindra, Jakarta, Sabtu (7/1/2023).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat meresmikan kantor Badan Pemenangan Presiden Gerindra, Jakarta, Sabtu (7/1/2023).
Gerak-gerik Sandiaga belakangan tengah mendapat perhatian publik setelah dirinya tak menghadiri acara peresmian Kantor Badan Pemenangan Presiden di Jakarta, Sabtu (7/1/2023).

Dalam peresmian ini, turut dihadiri oleh Prabowo dan sejumlah elite Gerindra. Namun, Sandiaga absen dalam kegiatan tersebut.

Baca juga: Prabowo Capres Harga Mati buat Gerindra, Peluang Sandiaga Unjuk Gigi Dinilai Tertutup

Sebaliknya, Sandiaga justru hadir dalam acara Hari Lahir PPP ke-50 di Yogyakarta, sehari berikutnya, Minggu (8/1/2023).

Dalam acara peresmian Kantor Badan Pemenangan Presiden, Prabowo menyinggung kadernya yang bermanuver.

Walaupun tak menyinggung nama Sandiaga, Prabowo mempersilakan kadernya meninggalkan partai jika sudah tak cocok dengan dirinya.

"Kalau tidak cocok sama Prabowo, ya monggo enggak apa-apa, cari partai lain, pindah partai boleh dong," kata Prabowo saat meresmikan kantor Badan Pemenangan Presiden Gerindra, Sabtu (7/1/2023).

Prabowo menyebut bahwa saat ini ada kader Gerindra yang keluar jalur. Sikap yang ditunjukkan kader itu disebut berbeda dengan perkataannya.

"Ada saja rekan kita yang kadang-kadang keluar dari jalur, salah jalan, enggak tahu saya, karena itu sifat, kita harus koreksi diri kita, lain di mulut lain di hati. Tinggi gunung seribu janji, lain di bibir lain di hati, kumaha (bagaimana)?" ujar Prabowo.

Baca juga: PPP: Kita Tak Ajak Gabung, tapi Senang Kalau Dapat Orang Sekaliber Sandiaga Uno

Padahal, kata Prabowo, seorang kader harus mengikuti garis yang sudah ditetapkan partai. Sebab, membesarkan partai perlu kerja sama seluruh anggota.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com