Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkuat Skadron Udara 17, Pesawat Jet Falcon 7X dan 8X Siap Dioperasikan

Kompas.com - 05/01/2023, 12:34 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua pesawat jet Dassault, dari Perancis, berjenis Falcon 7X dan Falcon 8X, siap dioperasikan.

Hal itu setelah dilaksanakan tradisi penerimaan pesawat di hanggar Skadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (4/1/2023). Acara dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.

Penerimaan pesawat jet Falcon 7X dan 8X juga ditandai dengan penyematan logo Skadron Udara 17, serta pemecahan kendi, dan penyiraman air bunga.

Baca juga: Mengenal Jet Falcon 7X dan 8X yang Baru Tiba di Indonesia, Diperuntukan Petinggi TNI

"Kepada seluruh kru, segera menyesuaikan dalam mengoperasikan pesawat Falcon 7X dan Falcon 8X. Teruslah belajar dan tingkatkan penguasaan pesawat Falcon 7X dan Falcon 8X," ujar Fadjar dalam siaran pers Dinas Penerangan AU, Kamis (5/1/2023).

Fadjar menambahkan, pesawat Falcon 7X dan 8X bisa dioperasionalkan untuk mendukung komando dan pengendalian (kodal).

"Untuk mendukung komando dan pengendalian pimpinan TNI, TNI AU, maupun lembaga negara lainnya dalam menjalankan tugas kenegaraan," kata Fadjar.

Pesawat jet bertipe Dassault Falcon 7X dan Falcon 8X tiba di Indonesia, pada Selasa (27/12/2022).Dok. Tim Media Prabowo Subianto Pesawat jet bertipe Dassault Falcon 7X dan Falcon 8X tiba di Indonesia, pada Selasa (27/12/2022).

Sebelumnya, kedatangan dua pesawat tersebut diresmikan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Bandara Udara (Bandara) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (28/12/2022).

"Hari ini kita berbangga, ada perkuatan tambahan untuk TNI AU, dua pesawat yang kita sebut pesawat kodal, komando pengendalian," ujar Prabowo saat itu.

Prabowo menuturkan, dua pesawat itu diperuntukkan bagi pimpinan TNI.

"Ini diperuntukkan unsur pimpinan (agar) dapat dengan cepat bergerak untuk melaksanakan fungsinya," kata Prabowo.

Baca juga: Kedatangan Jet Falcon 7X dan 8X, Panglima Yudo: Saya Akan Tinjau

Dalam pernyataannya, Prabowo menambahkan bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat luas, sehingga memerlukan pertahanan udara yang kuat.

"Kita memerlukan TNI yang kuat, kita memerlukan AU yang kuat, karena negara kita sangat sangat besar. Negara kita seluas Eropa. Eropa itu 27 negara, kita satu negara. Jadi kita sangat butuh pertahanan udara yang sangat kuat," ujar Prabowo.

Dilansir dari Kompas.id, Falcon 7X dan Falcon 8x merupakan pesawat buatan Dassault Aviation, di Bordeaux-Merignac, Perancis.

Dua pesawat jet Dassault, dari Perancis, berjenis Falcon 7X dan Falcon 8X, siap dioperasikan, setelah dilaksanakan tradisi penerimaan pesawat di hanggar Skadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (4/1/2023). Acara dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.Dok. Dinas Penerangan Angkatan Udara Dua pesawat jet Dassault, dari Perancis, berjenis Falcon 7X dan Falcon 8X, siap dioperasikan, setelah dilaksanakan tradisi penerimaan pesawat di hanggar Skadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (4/1/2023). Acara dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.

Falcon 7X dibuat tahun 2005 dan diklaim sebagai Falcon paling laris dan jet pribadi pertama di dunia dengan teknologi digital. Kesuksesan Falcon 7X diikuti dengan kemunculan Falcon 8X pada 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com