Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Wapres, Panglima TNI Laporkan Soal Rencana Kunjungi Papua

Kompas.com - 03/01/2023, 20:25 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Laksamana Yudo Margono bertemu Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (3/1/2023).

Dalam kesempatan itu, Yudo menyatakan akan segera berangkat ke Papua.

"Panglima menegaskan bahwa pertama dia memang akan segera berangkat ke Papua, dia tidak menentukan harinya, tapi dia akan berangkat ke Papua dan melakukan langkah-langkah sebagaimana yang diinginkan oleh Wakil Presiden," ujar Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi dalam keterangannya.

Baca juga: Panglima Akan Kunjungi Papua, Imparsial: Kalau Tak Ada Evaluasi, Hanya jadi Kunjungan Simbolis

"Yaitu bagaimana agar Papua tetap pendekatannya pendekatan humanis, pendekatan-pendekatan teritorial tetapi dengan ketegasan-ketegasan. Jadi istilahnya Wapres itu defensif aktif dan itu oleh panglima disanggupi dan akan dilaksanakan secara lebih tegas," lanjutnya.

Selain itu, Yudo juga menekankan soal wilayah komando organisasi TNI di Papua lebih dikuatkan.

Masduki menyebutkan, nantinya komando organisasi akan diberikan kewenangan yang lebih mempunyai fungsi-fungsi koordinatif.

"Antara sebagai pangdam sebagai Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut. Jadi tiga matra itu supaya lebih terkoordinasi tidak harus terbebankan langsung ke Jakarta," tuturnya.

Baca juga: Banjir Semarang, TNI AD Terjunkan 6 Perahu Karet dan Buka Dapur Lapangan

Masduki mengungkapkan, pertemuan Panglima TNI pada hari ini juga diikuti oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Muhammad Ali.

Lebih lanjut, Masduki menjelaskan, Wapres Ma'ruf berpesan agar Panglima Yudo mengutamakan keamanan sebagai prasyarat untuk pembangunan kesejahteraan di Papua.

"Langkah pertama yang diminta oleh Wapres adalah bahwa Daerah Otonomi Baru (DOB). Karena Papua itu dimekarkan maka Wapres sebagai ketua pelaksana pembangunan kesejahteraan Papua menekankan supaya perkantoran-perkantoran yang dibutuhkan di daerah wilayah-wilayah baru provinsi baru itu segera dipersiapkan," tuturnya.

"Infrastruktur awal dan seterusnya supaya dipersiapkan dan itu juga disanggupi oleh bapak panglima," kata Masduki.

Baca juga: Gelombang Tinggi, Panglima TNI Minta Jajarannya Siaga Tanggap Darurat

Sementara itu kepada KASAL, Wapres Ma'ruf minta agar pengamanan laut Papua dijaga.

"Wapres meminta supaya pengamanan-pengamanan kekayaan laut di Papua dan yang lainnya juga dijaga dengan baik. Jadi diskusinya cukup panjang tapi intinya adalah itu," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com