Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima Yudo Isyaratkan Tambah Prajurit TNI di Laut Natuna

Kompas.com - 29/12/2022, 15:46 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengisyaratkan akan menambah prajurit atau personel di Laut Natuna.

Penambahan prajurit itu untuk mengamankan daerah perbatasan Laut China Selatan.

"Mungkin untuk Natuna nanti yang akan kami tambah. Kalau (daerah perbatasan) yang lain saya kira selama ini sudah terlaksana dengan baik, enggak perlu penambahan. Mungkin Natuna yang akan ada penambahan," ujar Yudo di Lapangan Trisila Markas Besar AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (29/12/2022).

Baca juga: Serahkan Jabatan KSAL ke Muhammad Ali, Yudo Margono: Saya Bisa Fokus pada Tugas Panglima TNI

Terkait strategi daerah perbatasan lainnya, Yudo mengatakan bahwa ia dan jajaran akan melakukan evaluasi.

"Tentunya nanti dari 10 perbatasan laut dan 3 perbatasan darat juga sama, akan kami evaluasi," kata Yudo.

Sebelumnya, Yudo mengatakan bahwa ia akan menggelar operasi khusus untuk mengamankan perbatasan negara di wilayah Laut Natuna Utara atau Laut China Selatan.

"Saya gelar operasi khusus di sana, pam (pengamanan) perbatasan, pam perbatasan yang khusus melaksanakan di wilayah Laut Natuna Utara yang sudah kita buat di peta kita," kata Yudo seusai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/12/2022).

Yudo menuturkan, operasi khusus itu akan dikendalikan oleh Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Kogabwilhan I) dengan melibatkan seluruh matra di TNI.

Ia berpengalaman memimpin operasi di wilayah tersebut karena pernah menjabat sebagai Panglima Kogabwilhan I.

Baca juga: Panglima TNI Tawari Kapolri Ikut Kunjungi Daerah Rawan

"Waktu saya Pangkogabwilhan kan efektif begitu saya memimpin langsung di situ gabungan antara udara, laut, dan juga nanti komposit darat yang ada kita gabungkan jadi satu sehingga lebih efektif," kata dia.

Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas menyatakan, dinamika di Laut China Selatan merupakan salah satu pekerjaan rumah bagi Yudo selaku panglima TNI.

Dalam merespons dinamika geopolitik tersebut, Anton mengatakan, Yudo sebaiknya memaksimalkan keberadaan komando utama operasi (kotamaops) TNI, yakni Kogabwilhan.

Komando Armada I (Koarmada I) mengerahkan sembilan kapal perang dan satu pesawat udara dalam latihan Operasi Dukungan Tembakan Tahun 2020 di Laut Natuna Selatan, Kepulauan Riau, Rabu (25/11/2020).Penerangan Koarmada I Komando Armada I (Koarmada I) mengerahkan sembilan kapal perang dan satu pesawat udara dalam latihan Operasi Dukungan Tembakan Tahun 2020 di Laut Natuna Selatan, Kepulauan Riau, Rabu (25/11/2020).

"Mengingat terus meningkatnya dinamika di kawasan Laut China Selatan dan Asia Timur, ada baiknya Yudo untuk memperkuat interoperabilitas Kogabwilhan," ujar Anton, Senin (29/11/2022).

Anton mengatakan, sebagai mantan Panglima Kogabwilhan I, Yudo Margono sedikit banyak memahami tantangan yang dihadapi Kogabwilhan.

"Untuk itu, penguatan interoperabilitas dan penggunaan kekuatan gabungan TNI menjadi penting untuk meningkatkan kesiapan angkatan bersenjata menghadapi eskalasi ancaman, dinamika sengketa atau pendadakan strategis maritim," kata Anton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com