Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Hakim Ceramahi Keterangan Ferdy Sambo yang Kontradiktif dengan Perbuatannya

Kompas.com - 23/12/2022, 15:59 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Hakim Afrizal Hadi menceramahi Ferdy Sambo perihal keterangannya yang kontradiktif dengan perbuatannya mengenai pemusnahan rekaman CCTV.

Hal itu terjadi ketika Sambo menjadi saksi dalam sidang obstraction of justice atau perintangan proses penyidikan dengan terdakwa Chuck Putranto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Kamis (22/12/2022).

Awalnya, Hadi mengatakan, Sambo sebelumnya telah berkali-kali mengutarakan para terdakwa kasus obstruction of justice tidak bersalah.

Baca juga: Ahli Digital Forensik Sebut Tak Ada Perubahan Isi Rekaman CCTV yang Diberikan Arif Rachman

Ia menyebut keterangan bahwa ialah yang bertanggung jawab juga pernah disampaikan Sambo pada saat menjalani sidang kode etik Polri.

Ketika itu, kata Hadi, Sambo menegaskan bahwa dirinyalah yang bertanggung jawab atas pemusnahan rekaman CCTV.

"Tadi berkali-kali sudah mengutarakan bahwa 'mereka tidak tahu, ya, mereka tidak salah, saya yang bertanggungjawab'," kata Hadi di hadapan Sambo.

"Tapi di lain sisi, ada terdapat kontrakdiksi atas pernyataan saudara. Saudara mengatakan pada saat sidang kode etik sudah menyatakan saudara bertanggungjawab," sambung Hadi.

Baca juga: Kagetnya Sambo Mengetahui CCTV Merekam Brigadir J Masih Hidup...

Dari pernyataan tersebut, Hadi kemudian menangkap terdapat keterangan yang kontradiktif dengan perbuatan Sambo.

Tepatnya ketika para terdakwa Chuck Putranto, Arif Rahman Arifin, hingga Baiquni Wibowo mengetahui fakta yang terjadi usai memindahkan dan memutar rekaman CCTV yang berada di rumah dinas Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Baca juga: CCTV Ungkap Kuat Maruf dan Putri Candrawathi Bersama Gunakan Lift ke Lantai 3 Rumah Pribadi Ferdy Sambo

Hakim menyebut Sambo langsung memerintahkan rekaman CCTV tersebut dimusnahkan setelah menerima laporan dari Arif Rahman yang sebelumnya telah memutar rekaman tersebut.

Lantas, Hadi mempertanyakan alasan Sambo memerintahkan anak buahnya untuk memusnahkan rekaman CCTV.

"Setelah ada laporan dari Arif Rahman, kenapa saudara kemudian memerintahkan itu harus dimusnahkan. Ini kontradiksi," tegas Hadi.

Baca juga: Tanyakan Rekaman CCTV Lantai 2 dan 3 Rumah Pribadi Ferdy Sambo, Hakim: Mungkin Tercecer di Penyidik?

Usai mendengar cecaran tersebut, Sambo mengakui perintahnya untuk memusnahkan rekaman CCTV merupakan tindakan yang salah.

"Itu yang saya sampaikan tadi bahwa perintah saya yang salah di tanggal 13 (Juli 2022) itulah yang saya harus pertanggungjawabkan," kata Sambo.

Baca juga: CCTV Perlihatkan Richard Eliezer Bawa Senjata Laras Panjang Saat Tiba di Rumah Pribadi Ferdy Sambo

Selanjutnya, Hadi mengkonfrontir jawaban Sambo apakah perintah tersebut benar atau salah.

Halaman:


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com