Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Dinilai Tak Serius Tanggapi Perang Bintang di Internal, Pengamat: Lebih ke Ngalir Saja

Kompas.com - 15/12/2022, 19:35 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar dan Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala menganggap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tak serius menanggapi isu perang bintang di tubuh institusinya.

Ia menilai, Sigit terkesan tak merasa persoalan itu mesti dituntaskan, yang terpenting adalah memastikan kinerja Polri tetap berjalan seperti biasa.

“Terkait isu perang bintang, gerbong-gerbongan, saya juga melihat tidak ada satu perubahan strategis yang dilakukan beliau. Lebih ke ngalir saja begitu ya,” ujar Adrianus dalam program Gaspol! di YouTube Kompas.com, Kamis (15/12/2022).

Baca juga: Perang Bintang di Tubuh Polri Libatkan Perwira Tinggi yang Punya Dosa Masa Lalu

Dalam pandangannya, langkah Sigit tak ideal. Sebab dapat membuka celah persoalan yang lebih besar untuk muncul.

Mestinya, lanjut dia, Sigit melakukan terobosan agar isu perang bintang itu bisa diselesaikan.

“Nah apakah itu akan menjadi bagus? Tentu tidak ideal. Pertama, berpotensi makin besar dimensinya. Kedua, akan terulang lagi,” paparnya.

Ia mencontohkan, kasus penembakan Brigadir J yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo.

Adrianus menganggap, Sigit melakukan pembenahan menyeluruh di internal Polri pasca kasus itu terjadi.

“Ada enggak hikmah dari kasus Sambo? Saya mengharapkan ada satu pembicaraan serius di kalangan Polri,” ungkapnya.

Baca juga: Soal Perkara Ismail Bolong, Mahfud: Perang Bintang Terus Menyeruak

“Misalnya tentang tata kelola, pengawasan internal khususnya. Enggak ada tuh, itu tidak kelihatan. Tapi lebih ada gimana kapal besar Polri masih bisa jalan sesuai tugasnya saja,” tandasnya.

Adapun isu perang bintang di tubuh kepolisian menyeruak pasca tudingan Sambo pada Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto.

Sambo mengatakan Agus terlibat dalam kasus tambang ilegal di Kalimantan Timur.

Ia kekeh pernah memeriksa perkara itu ketika masih menjabat sebagai Kadiv Propam.

Baca juga: Polri di Tengah Perang Para Jenderal, Kapolri Justru Tak Lakukan Langkah Strategis

Sedangkan Agus membantah tudingan tersebut. Ia malah mempertanyakan kembali pada Sambo, jika memang dirinya terlibat, kenapa perkaranya tidak dilanjutkan oleh Propam Polri kala itu.

Di sisi lain saat ini perkara tambang batu bara ilegal itu telah ditangani oleh Bareskrim Polri.

Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo menegaskan tak ingin berandai-andai terkait suap yang diberikan Ismail Bolong pada petinggi Polri.

Saat ini fakta yang ditemukan penyidik masih berkutat pada izin tambang ilegal tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com