Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum PPP Soal Dapat Nomor 17: Tanggal Kemerdekaan dan Turunnya Al Quran

Kompas.com - 15/12/2022, 10:04 WIB
Vitorio Mantalean,
Tatang Guritno,
Syakirun Ni'am,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono mengaku bersyukur pihaknya mendapatkan nomor urut 17 untuk Pemilu 2024

Sebagaimana diketahui, sebanyak 17 partai politik mengikuti undian nomor urut peserta Pemilu 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Rabu (14/12/2022) malam.

Mardiono menyebutkan, terdapat banyak keutamaan dari nomor 17. Salah satunya bahwa nomor tersebut merupakan tanggal kemerdekaan Indonesia.

“Negara Republik Indonesia yang kita cintai ini juga dideklarasikan kemerdekaannya pada tanggal 17,” kata Mardiono di Gedung KPU, Jakarta, Rabu (14/12/2022).

Baca juga: Dapat Nomor 17, PPP: Kami Mencoba Peruntungan Baru

Selain itu, kata Mardiono, kitab suci Al Quran diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan. Kemudian, dalam satu hari umat Islam mendirikan shalat fardu sebanyak 17 rakaat.

Mardiono lantas mengajak kader PPP di seluruh Indonesia agar bekerja untuk menyambut pemilu. Menurut dia, nomor urut 17 yang didapatkan PPP merupakan wahyu dari Tuhan agar partainya terus memperjuangkan umat.

“Bagi kader-kader PPP seluruh indonesia, mari kita bekerja, ini merupakan wahyu yang diturunkan dari Allah pula,” ujar Mardiono.

Baca juga: Pilih Ikut Undian, PPP Dapat Nomor Urut 17 pada Pemilu 2024

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) tersebut mengatakan, PPP akan konsisten mengawal perjuangan umat. Menurut dia, pemilu merupakan salah satu jalan bagi masyarakat Indonesia yang berdaulat menentukan masa depan mereka.

Mardiono mengajak kader-kadernya untuk berjuang bersama merebut kepercayaan masyarakat pada Pemilu 2024. 

“Tetapi, kita semua harus mengutamakan agar rakyat kita menjalankan pesta demokrasi ini dengan nyaman dan tersenyum,” tuturnya,

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Pemilu setiap partai politik yang mengikuti Pemilu 2019 mendapatkan kesempatan memilih nomor urut sesuai pemilu sebelumnya atau melakukan pengundian ulang untuk mendapatkan nomor baru dalam Pemilu 2024.

Baca juga: Hadiri Rapimwil PPP Jateng, Ganjar Akui Punya Kedekatan Emosional dengan PPP

Dari sembilan parpol yang berada di Parlemen, hanya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang menginginkan pengundian untuk mendapatkan nomor urut baru dalam kontestasi elektoral mendatang.

Pada Pemilu 2019, partai hijau berlambang kabah ini mendapatkan nomor urut 10.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com