JAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Cianjur Herman Suherman mengajukan perpanjangan masa operasi SAR Basarnas pencarian korban akibat gempa bermagnitudo 5,6 dan tanah longsor yang mengguncang wilayahnya. Adapun gempa tersebut terjadi pada Senin (21/11/2022).
Seharusnya masa berlaku operasi SAR dari Basarnas berakhir pada Rabu (30/11/2022). Namun, diperpanjang 3 hari ke depan.
“Melihat kondisi di lapangan dan melihat kondisi ahli waris yang mana masih berharap ditemukan korban hilang di lokasi tanah longsor tersebut, kami Kabupaten Cianjur telah membuat usulan penambahan waktu 3 hari ke depan,” kata Herman di konferensi pers seperti dilihat di YouTube BNPB Indonesia, Rabu sore.
Baca juga: Update Korban Gempa Cianjur 30 November: Meninggal Dunia Jadi 328 Jiwa, 12 Orang Masih Hilang
Ia berharap dalam waktu 3 hari ke depan, semua korban yang hilang bisa segera ditemukan.
Herman juga meminta doa dari masyarakat agar proses pencarian berjalan lancar dan cuaca yang baik di lokasi pencarian.
“Mohon doa mudah-mudahan dalam waktu 3 hari bahkan 1 hari pun kalau besok ketemu ya (operasi) Basarnas akan berakhir,” ujar dia.
Adapun Herman mengungkapkan, masih ada 12 warganya yang hilang akibat gempa dan tanah longsor.
Sementara itu, per hari ini juga terdata ada 328 orang yang tewas dari bencana alam itu.
Baca juga: Mendagri Minta Gubernur, Wali Kota, dan Bupati Sisihkan APBD untuk Bantuan Keuangan Pemkab Cianjur
Dari kejadian tersebut, ia mengungkapkan ada ratusan infrastruktur rusak, yakni 511 sekolah, 190 tempat ibadah, 14 fasilitas kesehatan, serta 17 gedung atau kantor.
Sementara itu ada juga 17.864 rumah yang terverifikasi rusak.
“Dengan rincian sebagai berikut, rumah rusak berat sebanyak 4.376, rumah rusak sedang sebanyak 5.306, rumah rusak ringan sebanyak 8.182,” ungkap Herman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.