Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Bantu Korban Gempa Cianjur, Kemensos Bagikan 24.000 Paket Makanan Setiap Hari

Kompas.com - 25/11/2022, 11:33 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Sosial (Kemensos) membuat dapur umum lapangan yang dikelola personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) di masing-masing posko pengungsian untuk memenuhi kebutuhan penyintas gempa bumi Cianjur.

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan, masing-masing dapur umum mampu memproduksi makanan 1.000 sampai 4.000 nasi bungkus per hari untuk penyintas di setiap lokasi pengungsian.

Saat ini, terdapat 12 dapur umum yang telah beroperasi, antara lain dapur umum Sukamanah dengan kapasitas 2.000 porsi, dapur umum Pendopo 3.000 porsi, dapur umum Jagakarsa 1.651 porsi, dapur umum Gasol 4.100 porsi, dapur umum Sukamaju 3.000 porsi, dan dapur umum Karangtengah 2.000 porsi.

Selanjutnya, dapur umum Cimacan mampu memproduksi 1.200 porsi, dapur umum Rancagoong 1.300 porsi, dapur umum Cikancana 1.000 porsi, dapur umum Warungkondang 2.474 porsi, dapur umum Gekbrong 1.200 porsi dan dapur umum Cugenang 1.500 porsi.

Dengan demikian, terdapat 24.000 paket makanan yang dapat diproduksi dapur umum Kemensos setiap harinya.

Baca juga: Mensos Risma Tak Terima Dimarahi Prajurit TNI AD Saat Kunjungi Daerah Terdampak Gempa Cianjur

Meski begitu, Risma mengaku, timnya masih menemui kendala dalam penanganan bencana gempa Cianjur, yakni sulitnya mendapatkan air bersih untuk proses memasak, mandi cuci kakus (MCK), dan sanitasi yang lainnya.

Terkait kesulitan air bersih yang dialami penyintas, Risma menyatakan, Kemensos mulai mengambil langkah membuat sumur bor, seperti yang telah dilakukan di lokasi pengungsian lapangan Jagaraksa, Kecamatan Warungkondang.

"Cara ini ditempuh agar kendala kesulitan air bersih di posko itu bisa segera teratasi sehingga tidak mengganggu jalannya pelayanan kepada masyarakat terdampak gempa Cianjur," katanya dalam siaran pers, Jumat (25/11/2022).

Lebih lanjut, Kemensos juga mengerahkan tim dari 12 Sentra Rehabilitasi Sosial dan relawan dari berbagai daerah untuk melakukan penanganan bencana.

Penanganan bencana yang dilakukan Kemensos dalam hal pengungsian, yakni memasang tenda dan memenuhi kebutuhan dasar penyintas yang meliputi pendistribusian bantuan logistik, permakanan, hingga Layanan Dukungan Psikososial (LDP).

Baca juga: Dari Kecamatan ke Kecamatan, Mensos Risma Cek Kesiapan Stok Kebutuhan Penyintas Gempa Cianjur

Terkait tenda dan pengungsian, Risma mengatakan, pihaknya telah memasang ratusan tenda di banyak titik di tujuh kecamatan melalui perpanjangan tangan timnya di lapangan.

Namun, Risma mengaku, masih mencari desain tenda yang tepat untuk kontur geografis Cianjur.

"Kalau gempa, biasanya, meskipun rumahnya sudah roboh, mereka nggak mau meninggalkan rumah karena di dalam mungkin masih ada yang bisa diselamatkan. Nah, mereka biasanya maunya nunggu di dekat rumah," katanya.

Tidak adanya halaman rumah dan terbatasnya jumlah lapangan terbuka di Cianjur membuat Risma memikirkan kembali pola dan strategi pemasangan tenda yang selama ini telah diterapkan.

Risma lantas membagikan pengalamannya menangani gempa Pasaman di Sumatera Barat (Sumbar) pada Maret 2022.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com