Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei SMRC: PPP Hanya Dapat 2 Persen, Masih di Bawah "Parliamentary Threshold"

Kompas.com - 24/11/2022, 16:29 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terkini menunjukkan bahwa elektabilitas Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menduduki posisi paling rendah dibanding partai lainnya.

Partai berlambang kabah itu hanya meraih elektabilitas 2 persen. Bahkan, partai ini berada di bawah Perindo yang bukan partai parlemen yang mendapat 2,6 persen.

"Karena itu, yang perlu dapat catatan atau perhatian di sini adalah PPP, karena survei terakhir hanya 2 persen masih di bawah parliamentary threshold 4 persen," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam rilis survei yang ditayangkan di Youtube SMRC TV, dikutip pada Kamis (24/11/2022).

Deni mengatakan, jika keadaan itu tidak diubah, cukup berbahaya bagi PPP untuk lolos ke parlemen.

Baca juga: Survei SMRC: PDI-P Kembali Puncaki Elektabilitas Parpol, PPP di Bawah Perindo

Oleh karena itu, Deni menilai diperlukan langkah-langkah perbaikan yang signifikan pada PPP guna mendongkrak elektabilitasnya.

Lebih lanjut, SMRC juga mengungkap perbandingan elektabilitas PPP terkini dengan hasil Pemilu 2019.

Deni mengungkapkan, terjadi penurunan dukungan terhadap PPP dibandingkan hasil Pemilu 2019.

"PPP cenderung menurun dari 4,5 persen ke 2 persen," ujar Deni.

Baca juga: Mardiono Sebut 14 DPW PPP Dukung Ganjar Jadi Capres

Tak sampai di situ, Deni juga mengungkapkan hal yang lebih mengkhawatirkan dan perlu menjadi catatan bagi PPP.

Berdasarkan pengalaman survei SMRC, PPP tak memiliki kemampuan untuk mobilisasi dukungan menjelang Pemilu.

"Kalau PPP biasanya lebih predictable, sama dengan Golkar. Jadi, kalau suara di survei sebanyak x, hasil pemilu tidak begitu jauh dari x," kata Deni.

Sebagai informasi, survei dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 1.012 respoden pada 5-13 November 2022.

Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar lebih kurang 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).

Baca juga: PPP: Bukan Mustahil Ada KIB Plus-plus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com