Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Peluang Gibran Dampingi Anies pada 2024

Kompas.com - 17/11/2022, 10:36 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Solo, Jawa Tengah (Jateng), pada Selasa (15/11/2022) pagi.

Meski keduanya mengaku tak ada pembahasan politik saat pertemuan itu, Partai Nasdem mengisyaratkan terbukanya peluang Gibran mendampingi Anies di Pilpres 2024.

Diketahui, Anies telah resmi diusung Nasdem sebagai capres pada pilpres mendatang. Pada saat yang sama, Anies diberi keleluasaan untuk memilih siapa cawapres yang akan mendampinginya.

"Tapi kalau kemudian Gibran dipantaskan untuk menjadi cawapres Anies, kenapa tidak?" kata Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali saat dihubungi.

Baca juga: Pengamat: Gibran Tak Butuh Anies untuk Pilkada DKI, tapi Restu Megawati

Diketahui, untuk dapat mengajukan capres, Nasdem perlu berkoalisi dengan partai lain. Sejauh ini, penjajakan koalisi masih terus dilakukan Nasdem dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera.

Kedua parpol itu tak mempersoalkan Anies diusung menjadi capres. Namun, yang jadi persoalan, keduanya memiliki calon wakil presiden yang dijagokan, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (Demokrat) dan Ahmad Heryawan (PKS).

Sementara itu, Ali memandang bahwa putra pertama Presiden Joko Widodo yang juga politikus PDI Perjuangan itu memenuhi kualifikasi untuk diajukan sebagai cawapres Anies. 

Apalagi, kata dia, Anies turut mengapresiasi kinerja Gibran dalam membangun Kota Solo.

Baca juga: Pertemuan Anies-Gibran Dinilai Bukan untuk Pilpres, Capres PDI-P Tetap di Tangan Megawati

Di sisi lain, PKS dan Demokrat kompak bahwa nama Gibran belum pernah muncul dalam usulan sebagai cawapres Anies. Namun, PKS mempersilakan Nasdem bila ingin mengajukan Gibran sebagai cawapres.

"Kalau Nasdem mau ajukan Mas Gibran, ya itu haknya Nasdem. Silakan disampaikan secara resmi di tim komunikasi koalisi tiga pihak," kata Juru Bicara PKS M Kholid, saat dikonfirmasi Rabu (16/11/2022).

PDI-P nilai Anies tak sopan

Terpisah, politikus PDI-P Deddy Yevri Sitorus menilai Anies Baswedan tidak sopan jika mengunjungi Gibran Rakabuming Raka dengan tujuan menggaet sebagai pendamping di Pilpres 2024.

"Saya tidak tahu apakah itu ada hubungan dengan pernyataan Ahmad Ali. Kalau benar ada, maka apa yang dilakukan Anies itu tidak sopan," kata Deddy saat dihubungi Kompas.com, Rabu.

Baca juga: Sempat Bertemu Gibran, Anies Mengaku Tak Bahas Politik

Menurut dia, Anies semestinya paham bahwa Gibran adalah kader PDI-P. Oleh karena itu, Gibran wajib mengikuti aturan internal partai untuk tidak membahas pencapresan sebelum Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri berbicara.

"Seharusnya, Anies memahami bahwa Gibran terikat dengan aturan yang ada di internal PDI Perjuangan," ujarnya.

Terkait peluang Gibran mendampingi Anies, Deddy menegaskan hanya bisa ditentukan oleh Megawati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com