Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Merangkak Naik, Wapres Sebut PPKM Akan Dievaluasi

Kompas.com - 11/11/2022, 18:24 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkapkan, pemerintah akan mengevaluasi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di setiap daerah menyusul kasus Covid-19 yang kembali merangkak naik.

"Kami masih memberlakukan tingkat level satu di berbagai daerah. Artinya, kita masih tetap mewaspadai dan tidak mustahil nanti kalau ada kenaikan mungkin kita akan mengevaluasi lagi," kata Ma'ruf dalam keterangan pers di Tangerang Selatan, Jumat (11/11/2022).

Ma'ruf menuturkan, pemerintah terus memperhatikan kenaikan kasus Covid-19 yang disebabkan oleh subvarian XBB serta tingkat bahayanya subvarian baru tersebut.

Ia melanjutkan, pemerintah juga belum memutuskan ada atau tidaknya pengetatan mobilitas masyarakat menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru pada Desember 2022 bulan depan.

Baca juga: Menkes Sebut Kasus Covid-19 Subvarian XBB Paling Banyak di Batam

Akan tetapi, Ma'ruf berpesan agar perayaan Natal dan Tahun Baru dilaksanakan dengan tertib dan mengedepankan protokol kesehatan supaya tidak menyebabkan lonjakan kasus.

Menurut dia, pergerakan masyarakat akan selalu meningkat di setiap hari raya keagamaan, tetapi masyarakat harus tetap mewaspadai ancaman Covid-19.

"Masyarakat jangan sampai abai, jangan sampai lalai, jangan sampai (lengah). Ancaman (Covid-19) ini masih ada," kata Ma'ruf.

Ma'ruf juga mengimbau masyarakat yang belum divaksinasi Covid-19 untuk melaksanakan vaksinasi agar memberikan kekebalan pada diri sendiri maupun kelompok.

Baca juga: Dipertimbangkan, Dua Kali Vaksin Covid-19 Booster untuk Masyarakat

"Sebab ini yang paling rentan itu yg belum divaksin dan yang sudah divaksin wajib supaya di-booster. Bahkan sekarang ada pikiran untuk menambah booster lagi, dua kali booster-nya," ujar dia.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) M Syahril mengatakan, kasus rata-rata harian Covid-19 seminggu terakhir meningkat di 30 provinsi. Peningkatan kasus itu tercatat hingga tanggal 9 November 2022.

Diketahui, pada 10 November, kasus konfirmasi positif mencapai 6.294 kasus dalam 24 jam terakhir. Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 6.544.201 kasus.

"Per 9 November kita mencatat rata-rata harian dalam satu minggu ada 30 provinsi mengalami peningkatan kasus, dan 4 provinsi mengalami penurunan kasus," kata Syahril dalam siaran pers, Jumat (11/11/2022).

Baca juga: Kemenkes: Kasus Rata-rata Harian Covid-19 di 30 Provinsi Meningkat Seminggu Terakhir

Syahril mengatakan, dalam satu minggu terakhir, kasus konfirmasi mengalami peningkatan sebanyak 47,24 persen. Subvarian yang mendominasi adalah subvarian BA.4 dan BA.5.

Sementara itu, subvarian XBB sudah mulai tampak di pertengahan Oktober. Terdapat 48 subvarian XBB maupun XBB1 yang ditemukan dari pemeriksaan pemantauan WGS, yang berasal dari DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Lampung, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Banten, dan Jawa Barat.

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisastimo mengatakan, subvarian Omicron XBB diprediksi menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 pada akhir tahun 2022. Puncaknya, pada Januari 2023.

Wiku mengatakan, prediksi itu sudah dijelaskan oleh beberapa ahli kesehatan di Amerika Serikat dan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

"Berbagai ahli di Amerika Serikat maupun WHO menyebutkan bahwa subvarian XBB bisa memicu lonjakan kasus di akhir tahun dan puncaknya di bulan Januari," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual, Kamis (27/10/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com