Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Tertinggi Penambahan Kasus Covid-19, Jateng Catat Kematian Paling Banyak

Kompas.com - 10/11/2022, 18:49 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kasus Covid-19 mingguan tertinggi se-Indonesia.

Sementara itu, Jawa Tengah (Jateng) menjadi provinsi dengan angka kematian terbanyak secara mingguan.

"Jika dilihat dari lima provinsi, maka DKI Jakarta menjadi yang tertinggi untuk kasus positif yaitu 11.422 kasus positif mingguan. Jawa Tengah menjadi yang tertinggi untuk kematian yaitu 63 kematian mingguan dan Sumatera Selatan menjadi yang tertinggi untuk BOR mingguan yaitu 22,83 persen," ujar Wiku dalam keterangan pers secara daring pada Kamis (10/11/2022).

Baca juga: UPDATE 10 November 2022: Kasus Covid-19 Indonesia Bertambah 6.294, di Jakarta Paling Banyak

Wiku menjelaskan, ada sejumlah faktor penyebab kenaikan kasus Covid-19 di berbagai provinsi.

Pertama, sudah kembalinya aktivitas sosial ekonomi seperti sediakala. Namun, kondisi itu tidak diiringi dengan pemberlakuan protokol kesehatan (prokes) yang ketat seperti sebelumnya.

"Sehingga menjadi pemicu utama kembali meningkatnya kasus. Selain itu, berdasarkan data mobilitas penduduk terlihat kenaikan mobilitas hingga 29 persen untuk tempat rekreasi, berbelanja, dan perkantoran," ungkap Wiku.

Faktor lainnya yakni per 28 Oktober 2022 sudah teridentifikasi 12 kasus varian XBB di Indonesia.

Oleh karenanya, pemerintah terus melakukan sero survei dan whole genome sequencing untuk mengidentifikasi kasus-kasus positif Covid-19 yang disebabkan varian baru.

Baca juga: Satgas: Enam Minggu Terakhir, Kasus Baru hingga Kematian Covid-19 Naik Dua Kali Lipat

Meski demikian, kata Wiku, belum bisa dikatakan varian baru ini menjadi pemicu utama adanya tren peningkatan kasus Covid-19 saat ini.

"Untuk itu, jangan menunggu untuk tahu penyebab pasti kenaikan kasusnya, namun kita perlu berfokus pada langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan," tutur Wiku.

"Saya minta kepada seluruh kepala daerah terutama untuk provinsi yang saya sebutkan sebelumnya untuk memantau dengan seksama perkembangan kasus di wilayahnya masing-masing. Mohon untuk diperketat kembali prokes di tempat umum dan kegiatan sosial ekonomi yang sudah berjalan," tegasnya.

Dia menambahkan, kepada warga yang mengalami gejala Covid-19 maupun berkontak erat dengan pasien positif agar segera segera melakukan pemeriksaan (testing).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com