Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Enam Minggu Terakhir, Kasus Baru hingga Kematian Covid-19 Naik Dua Kali Lipat

Kompas.com - 10/11/2022, 18:19 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, dalam enam minggu terakhir terjadi kenaikan kasus positif, kasus aktif hingga kematian akibat Covid-19.

Kenaikan tersebut tercatat dua kali lipat daripada kondisi sebelumnya.

"Dalam enam minggu terakhir, baik kasus positif, kasus aktif dan kematian, mengalami kenaikan kurang lebih dua kali lipat," ujar Wiku dalam konferensi pers secara daring pada Kamis (10/11/2022).

Baca juga: Kasus Covid-19 di Banten Naik Sejak Agustus, Sehari Bertambah 390 Kasus

Wiku lantas mengungkapkan, Indonesia memiliki 30.000 kasus positif tambahan dalam sepekan terakhir, di mana lebih tinggi jika dibandingkan dengan enam minggu sebelumnya.

"(Sebelumnya) angkanya berkisar antara 12.000-19.000 kasus positif mingguan," jelasnya.

Kenaikan tersebut juga mendorong peningkatan kasus aktif Covid-19 selama enam pekan terakhir, yakni dari yang sebelumnya berkisar antara 17.000-24.000 kasus aktif menjadi 37.000 kasus aktif.

Wiku kemudian memberikan penekanan pada kasus kematian yang meningkat tajam.

Baca juga: Kemenkes: Sepekan Terakhir Kasus Covid-19 Catat Peningkatan 47,24 Persen

"Perlu perhatian pada jumlah kasus kematian pada seminggu terakhir, yaitu sebanyak 232 kematian dibandingkan minggu-minggu sebelumnya, yang berkisar antara 70 sampai dengan 100 kematian," ungkapnya.

Meski demikian, kabar baik juga tercatat dari penanganan Covid-19 saat ini, yakni sepanjang 2022 ini pemerintah berhasil mempertahankan persentase kesembuhan dengan rata-rata 95 persen.

Bahkan dalam enam pekan terakhir kesembuhan stabil di angka 97 persen.

Baca juga: Cakupan Masih Rendah, Inikah yang Membuat Orang Malas Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga?

"Dengan kesembuhan yang masih tinggi, angka keterisian tempat tidur rumah sakit (RS) di tingkat nasional juga dapat ditekan untuk tetap di angka 10 persen dengan 57.000 tempat tidur tersedia," kata Wiku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com