Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Akan Permudah Akses Layanan Kesehatan Primer lewat WhatsApp

Kompas.com - 08/11/2022, 09:33 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan mempermudah masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan primer melalui platform WhatsApp. Hal ini ditandai dengan kerja sama strategis antara keduanya.

Nantinya, melalui kerja sama tersebut, Kemenkes bakal mengembangkan berbagai fitur produk yang dibuat untuk membantu menjaga kesehatan masyarakat.

Misalnya, pendataan anak-anak untuk mencegah stunting melalui Posyandu, notifikasi pengingat imunisasi anak untuk keluarga dan tenaga kesehatan, notifikasi pengingat jadwal bertemu dokter, kampanye kesehatan publik, dan sebagai pusat dukungan informasi bagi tenaga kesehatan.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat perlu strategi yang harus dilakukan, terutama dalam mengedukasi masyarakat.

"Perhatian kami adalah memastikan preventif dan mengubah kebiasaan orang menjadi berperilaku hidup bersih dan sehat," ujar Budi Gunadi dalam siaran pers, Selasa (8/11/2022).

Baca juga: Menkes Klaim Gagal Ginjal Akut Sudah Terkendali, Jumlah Kematian Turun Drastis

Budi Gunadi mengatakan, kerjasama ini memprioritaskan privasi para pengguna layanan WhatsApp sehingga masyarakat akan tetap dapat melindungi data pribadi mereka, dan mendapatkan akses yang mudah untuk layanan kesehatan publik di saat yang sama.

"Bikin grup WhatsApp untuk memudahkan edukasi. Bisa dimulai dengan grup kanker payudara atau pita pink. Ini akan menyelamatkan masyarakat Indonesia dan menjadi tribute bagi Whatsapp," kata Budi Gunadi .

Sementara itu, VP for Global Affairs WhatsApp Victoria Grand mengatakan, pihaknya ingin berkontribusi terhadap transformasi digital Indonesia.

Ia melihat potensi transformasi digital Indonesia yang sangat baik dan ingin berkontribusi melalui pemberdayaan dan kerja sama dengan pemerintah, komunitas dan usaha-usaha lokal.

Baca juga: Etanol Diteliti Jadi Bahan Obat Gagal Ginjal Akut, Kemenkes: Uji Coba di RSCM

"Kami sangat termotivasi dengan pencapaian kerja sama Kemenkes RI dan WhatsApp selama ini yang telah membantu berbagai upaya penanganan Covid-19 dari pemerintah, mulai dari program vaksin nasional hingga telemedisin isoman," kata Victoria Grand.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa WhatsApp ingin berkontribusi dalam membuka akses pelayanan publik ke masyarakat luas.

Kemudian, mendukung bisnis lokal berkembang bersama ekonomi digital Indonesia dan komunitas lokal.

"Kami berharap kerjasama yang diperluas ini akan membawa lebih banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia melalui penggunaan platform kami,” ujar Victoria Grand.

Baca juga: Menkes Sedih Ratusan Anak Meninggal karena Gagal Ginjal: Pemerintah Pasti Tanggung Jawab

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com