Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Forum Agama R20: Batu Loncatan Penting Wujudkan Mimpi NU, Jalan Masih Panjang

Kompas.com - 06/11/2022, 10:49 WIB
Vitorio Mantalean,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

NUSA DUA, KOMPAS.com - “Tentu saja saya mengulang, ucapan terima kasih dan apresiasi saya kepada Anda sekalian, Bapak/Ibu pembicara dan hadirin yang terhormat. Kami membuat satu panggilan universal dan Anda telah menjawab panggilan kami,” ucap Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, menutup forum agama G20 "Religion 20" (R20) di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali, Kamis (3/11/2022).

“Dan di titik ini, saya meyakini bahwa kita semua setuju dan sepakat, R20 bukan satu acara saja, tetapi (akan) mengembangkannya menjadi pergerakan global,” tambahnya.

Forum R20 yang diinisiasi NU bersama Liga Muslim Dunia atau Muslim World League (MWL) di Nusa Dua, Bali, pada 2-3 November 2022, sudah selesai.

Perhelatan internasional itu bertujuan membahas bagaimana konflik berbasis agama harus berakhir dan bagaimana agama bisa menjadi solusi bagi krisis global.

NU mengeklaim ada 338 partisipan yang terkonfirmasi hadir pada perhelatan R20, berasal dari 32 negara.

Mempertemukan para pemuka agama dunia bukan sejarah baru, namun forum ini dinilai krusial karena, tak seperti dialog-dialog antarkeyakinan yang sudah-sudah, terdapat sesi khusus untuk membicarakan konflik antaragama secara terang-terangan.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, memberi sambutan pembuka kepada para pemuka agama dan sekte dari berbagai belahan dunia di forum keagamaan Religion 20 (R20), Rabu (2/11/2022), di Grand Hyatt Hotel, Nusa Dua, Bali.Dok. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, memberi sambutan pembuka kepada para pemuka agama dan sekte dari berbagai belahan dunia di forum keagamaan Religion 20 (R20), Rabu (2/11/2022), di Grand Hyatt Hotel, Nusa Dua, Bali.

Baca juga: Pemuka Agama Dunia Sepakat Tolak Identitas Jadi Senjata Politik dalam Forum R20

"Bedanya, di dalam forum ini, semua orang jujur. Apa yang jadi masalah, Anda bisa dengarkan tadi uskup dari Nigeria, dia jelaskan terang-terangan bagaimana komunitas muslim di sana mempersekusi minoritas Kristen," ujar Yahya kepada wartawan selepas pagelaran.

"Anda bisa dengarkan dari pembicara-pembicara, bagaimana misalnya juga digugat itu persekusi dari mayoritas Hindu di India terhadap minoritas. Semua bicara jujur karena kita mau melihat masalah apa adanya, supaya kita mendapatkan jalan keluar yang valid," imbuhnya.

Yahya bahkan mendorong agar pemahaman beragama yang selama ini jadi alasan pertentangan antarumat, ditafsirkan ulang secara kontekstual oleh para pemuka agama dunia supaya relevan dengan perkembangan dunia mutakhir.

Langkah penting untuk ikhtiar lama

Membersamai prakarsa R20 sebagai bagian dari forum G20, NU juga telah membangun kesekretariatan permanen di North Carolina, AS, bernama Center for Shared Civilizational Value (CSCV) yang diketuai Mustasyar PBNU Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus, demi keberlanjutan R20 secara jangka panjang.

Organisasi ini juga menempatkan Charles Holland Taylor sebagai wakil ketua sekaligus CEO.

Taylor bukan nama yang asing dalam diskursus ini.

Mantan pebisnis asal Negeri Paman Sam tersebut sudah bertahun-tahun menjalin komunikasi dengan NU, juga berkecimpung dalam studi keindonesiaan dan keislaman, dalam mewujudkan visi yang ia sebut "Islam berkemanusiaan".

Baca juga: Pemuka Agama Dunia Forum R20 Terbitkan Komunike Bali 2022, Ini Isi Lengkapnya

Pada 2003, Taylor dan eks Presiden RI sekaligus tokoh besar NU, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, membentuk yayasan LibForAll, yang berikutnya juga memasukkan nama-nama seperti Gus Mus dan Ahmad Syafi'i Ma'arif sebagai anggota.

Yayasan yang bercita-cita mempromosikan toleransi Islam ini juga sempat berkolaborasi dengan musisi Dewa 19, Ahmad Dhani, yang baru saja menelurkan karya "Laskar Cinta", sebagai bagian kampanye melawan ekstremisme berbasis keyakinan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com