Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Relawan Sebarkan Capaian Kerja di Jakarta, Anies: Rekam Jejak Boleh Diuji

Kompas.com - 02/11/2022, 21:02 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan punya rekam jejak positif selama memimpin DKI Jakarta.

Ia mengaku berani mengadu capaian kerja itu untuk menjajaki kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Mari kita tawarkan kepada rakyat Indonesia bukan sekedar visi, bukan sekedar misi, karena visi dan misi bisa dikarang, bisa dibuatkan orang lain,” papar Anies dalam deklarasi IndonesiAnies di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (2/11/2022).

“Tapi yang kita tawarkan adalah rekam jejak karya yang senyatanya sudah dilakukan. Kalau rekam jejak boleh diuji,” sebutnya.

Baca juga: Anies: Apa yang Sudah Dikerjakan di Jakarta Kita Tawarkan pada Indonesia

Anies mengklaim telah bekerja untuk mewujudkan keadilan sosial di DKI Jakarta melalui beberapa hal.

Pertama, mewujudkan sistem transportasi satu harga di seluruh Jakarta.

Kedua, menyeragamkan harga berbagai kebutuhan di wilayah Kepualaun Seribu agar setara dengan DKI Jakarta.

Ia memandang capaian kerja di Kepulauan Seribu itu bisa dilanjutkan untuk mengurus Indonesia yang merupakan negara kepulauan.

"Tapi bila kepulauan di Jakarta menjadi perhatian, maka kita mengirimkan pesan kepada semua pulau di Indonesia, ini persoalan waktu insya Allah semua akan mendapatkan kesetaraan, kesempatan,” papar Anies.

Terakhir, Anies meminta IndonesiAnies untuk berjalan seirama bersama Partai Nasdem yang mengusungnya sebagai calon presiden (capres).

“Jangkau Partai Nasdem di mana pun, bekerja bersama, karena Partai Nasdem berani memutuskan untuk segera bertindak sebagaimana kita semua di sini,” imbuhnya.

Diketahui Partai Nasdem tengah menjajaki pembentukan koalisi bersama dua partai politik (parpol) oposisi pemerintah yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat.

Namun koalisi tersebut belum terwujud hingga kini, salah satu hambatannya adalah penentuan figur calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Anies.

Baca juga: Tiba di Acara Deklarasi Relawan IndonesiAnies, Anies Disambut Ratusan Pendukung

Jika tak berkoalisi Partai Nasdem tak bisa mengikutsertakan Anies dalam kontestasi perebutan kursi RI-1 pada Pemilu 2024.

Pasalnya, partai pimpinan Surya Paloh itu tak memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen (115 kursi) DPR RI atau 25 persen suara sah nasional dalam pemilu sebelumnya.

Berdasarkan capaian Pemilu 2019, Partai Nasdem hanya memperoleh 59 kursi Parlemen, serta 12,6 juta suara atau setara 9,05 persen suara sah nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com