Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Kengerian di Pintu 13 Stadion Kanjuruhan, Brimob Tembakkan Gas Air Mata

Kompas.com - 02/11/2022, 18:56 WIB
Ardito Ramadhan,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyampaikan hasil penyelidikan mereka terkait tragedi Stadion Kanjuruhan Malang yang menewaskan lebih dari 130 orang.

Salah satu temuan Komnas HAM yakni soal detik-detik menegangkan di Pintu 13 Stadion Kanjuruhan yang ditengarai paling banyak memakan korban.

Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara menyebutkan, kondisi di dalam stadion masih terkendali setelah peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan ditiupkan pada pukul 21.47 WIB.

Tak lama, sekitar pukul 22.00 WIB, seluruh pintu kecil keluar tribune terbuka. Penonton pun mulai meninggalkan stadion.

"Bahwa alur keluar suporter dari tribune keluar stadion terlihat lancar pada pintu 1, 2, 4, 5, 6, 8, 11, dan 14," kata Beka di kantor Komnas HAM, Jakarta, Rabu (2/11/2022).

Baca juga: Komnas HAM Nyatakan Ada Pelanggaran HAM dalam Tragedi Kanjuruhan

Namun, keluarnya penonton dari stadion tak berjalan lancar di pintu 3, 7, 9, 10, 12, dan 13. Terjadi penumpukan massa dan saling impit.

Kemudian, sekitar pukul 22.10, salah satu anggota Brimob menembakkan gas air mata ke arah tribune 13. Tembakan ini seketika menyebabkan penonton berhamburan dan panik.

"Salah satu anggota Brimob dari sisi kiri gawang selatan menembakkan gas air mata ke arah tribune. Salah satu amunisi gas air mata jatuh dan meledak tepat di sebelah kiri pintu 13, tembakan gas air mata masuk ke tangga pintu 13," ujar Beka.

"Sehingga menimbulkan kepanikan dan membuat orang berdesakan untuk keluar lewat pintu 13," lanjut dia.

Baca juga: Soal Kanjuruhan, Komnas HAM: Jika Aparat Sabar, Tidak Ada Tragedi yang Memilukan

Kondisi kian kacau karena terjadi aksi saling dorong. Banyak yang terjepit dan tak bisa keluar dari tumpukan penonton.

"Namun dorongan dari bagian belakang terus bertambah sehingga menyebabkan kondisi orang bertumpuk secara horizontal, saling tergencet kesulitan bernapas di pintu 13," kata Beka.

Akhirnya, banyak penonton kehilangan nyawa. Di pintu ini pula, korban luka ringan hingga berat banyak berjatuhan.

Sebagian besar korban mengalami gangguan pernapasan dengan memar di paru-paru akibat trauma atau benturan. Kemudian, terdapat tanda-tanda bekas gas air mata berupa wajah memerah atau membiru dan mata merah berair.

Sejumlah korban juga mengalami patah tulang dan lebah-lebam, dislokasi, nyeri atau trauma otot, nyeri dada, dan sesak.

"Mata bengkak merah kehitaman dan berair diduga akibat gas air mata," terang Beka.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com