Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Gas Air Mata dalam Kerja Sama Pengamanan Stadion, Asops Polri: Tidak Tahu, Tanya PSSI

Kompas.com - 19/10/2022, 16:26 WIB
Vitorio Mantalean,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Kerja Sama Kementerian/Lembaga Asisten Operasional (Asops) Polri, Brigjen Dedy Setiabudi, mengaku tidak tahu soal aturan penggunaan gas air mata dalam naskah kerja sama yang diteken dengan PSSI soal pengamanan pertandingan sepak bola.

Hal itu diungkapkannya setelah selesai dimintai keterangan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terkait Tragedi Kanjuruhan pada Rabu (19/10/2022)

"Saya tidak tahu. Monggo (silakan) tanyakan PSSI saja," kata Dedy kepada wartawan di kantor Komnas HAM, Rabu.

"Saya hanya bagaimana tahapan menyusun naskah kerjasama, substansi itu saya tidak tahu," ujarnya lagi.

Baca juga: Asops Polri dan Match Commissioner Penuhi Panggilan Komnas HAM soal Tragedi Kanjuruhan

Dedy juga mengaku tidak tahu soal ada atau tidaknya sosialisasi dari PSSI soal larangan penggunaan gas air mata dalam pengamanan pertandingan sepak bola.

Padahal, larangan penggunaan gas air mata telah diatur FIFA dalam statutanya.

"Naskah kerja sama itu kan kesepakatan, ya pasti lah di situ diperdebatkan masalah itu (gas air mata)," ujar Dedy.

Namun, ia kembali menegaskan tidak tahu soal substansi perjanjian kerja sama pengamanan pertandingan dengan PSSI. Sebab, tidak bertemu dengan PSSI terkait itu.

Diketahui,  Dedy dan seorang kepala bagian Asops Polri, Kombes Heri Heryandi, dimintai keterangan oleh Komnas HAM selama kurang lebih dua jam.

Dedy mengklaim, pihaknya hanya ditanya soal mekanisme penyusunan naskah kerja sama pengamanan, dalam hal ini dengan PSSI, tanpa menyinggung spesifik soal tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Baca juga: Komnas HAM Sayangkan Langkah Pemprov Jatim Hentikan Biaya Rawat Korban Tragedi Kanjuruhan

Penyusunan naskah kerja sama ini, menurut Dedy, tak berbeda jauh dengan kerja sama pengamanan terhadap lembaga lain atau bahkan organisasi masyarakat.

"Kita punya fungsi untuk menggelar pengamanan, ada Brimob, ada Baharkam di dalamnya, komponennya ada Sabhara. Kita berikan bukan kepada satu institusi saja ," kata Dedy.

"Saya dimintai keterangan oleh Komnas HAM tentang naskah kerja sama. Lalu, ketika menyusun naskah kerja sama, itu tahapannya apa saja. Itu jawabannya sangat 'sekolah' sekali," ujarnya lagi.

Baca juga: Panggil PT LIB soal Kanjuruhan, Komnas HAM Dalami Dugaan Kapolres Malang Ditekan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok Email Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok Email Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com