Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Yakin Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh di Atas 5 Persen di Kuartal Ketiga 2022

Kompas.com - 19/10/2022, 11:45 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo optimistis perekonomian Indonesia masih bisa tumbuh di atas 5 persen pada kuartal ketiga 2022 ini.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi saat ini tercatat sebesar 5,44 persen.

"Bayangkan. Sekali lagi, kita wajib bersyukur karena pertumbuhan ekonomi kita masih di angka 5,44 persen. Dan saya masih meyakini di kuartal ketiga ini kita juga masih tumbuh di atas 5, atau di atas 5,4," ujar Jokowi saat membuka Trade Expo Indonesia ke-37 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Rabu (19/10/2022).

Baca juga: Bakal Diresmikan Presiden Jokowi dan Putra Mahkota UEA, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Bisa Menampung 10.000 Jemaah

Kepercayaan itu, kata Presiden merujuk beberapa hal, antara lain neraca dagang Indonesia pada September lalu masih surplus 5,7 persen.

Kemudian kredit tumbuh 10,7 persen dan indeks kepercayaan konsumen masih di angka 124,7 persen.

"Semuanya masih pada kondisi yang baik-baik. Tetapi sekali lagi, dalam kondisi yang sangat sulit seperti ini kerja keras adalah kuncinya," tegas kepala negara.

Baca juga: Mereka Ramai-ramai Bersuara Patahkan Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi...

"Kita enggak bisa lagi, saya ulang-ulang saya sampaikan, tidak bisa lagi kerja hanya makronya saja, enggak. Kerja mikronya juga masih belum cukup. Kerja sekarang memang harus lebih detil dilihat satu per satu dan dikejar diselesaikan," lanjut Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut presiden pun mengatakan, Indonesia menjadi titik terang di tengah kesuraman ekonomi dunia.

Hal tersebut disampaikannya mengutip keterangan dari Managing Director Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva.

Baca juga: Arahan Kapolda Metro ke Penyidik Usai Polri Disentil Jokowi: Jangan Rekayasa Kasus, Pungli, hingga Berpihak!

"Minggu yang lalu, managing directornya IMF mengatakan, bahwa Indonesia adalah titik terang di tengah-tengah kesuraman ekonomi dunia," ujar Jokowi.

"Ini yang ngomong bukan kita lho ya, Kristalina Managing Director-nya IMF. Titik terang di antara kesuraman ekonomi dunia, kan bagus kalau banyak yang menyampaikan seperti itu. Sehingga trust kepercayaan global terhadap kita akan semakin baik," jelas presiden.

Oleh karenanya, presiden mengajak semua pihak tetap optimistis menghadapi situasi ekonomi pada tahun depan.

Meskipun berbagai lembaga internasional menyampaikan perekonomian pada 2023 akan gelap.

Baca juga: Riuhnya Sidang Perdana Gugatan Ijazah Palsu, Dihadiri Pendukung Bambang Tri Mulyono hingga Teman SMA Jokowi

"Silakan negara-negara lain. Negara kita harus tetap optimis. Tetapi memang harus waspada, harus hati-hati. Karena badainya itu sulit dihitung, sulit diprediksi, sulit dikalkulasi. Akan menyebar sampai ke mana, imbasnya ke kita seperti apa," jelas Jokowi.

Jokowi lantas menjelaskan sekitar tiga hari lalu dirinya dan Kristalina Georgieva melakukan pembicaraan secara telepon.

Pada saat itu dibahas soal 16 negara yang sudah menjadi pasien IMF. Selain itu, diungkapkan pula ada 28 negara sudah mengantre untuk meminjam dana dari IMF.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com