JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono berharap, Presiden Joko Widodo dapat membujuk para pemimpin dunia yang tergabung dalam forum G20 untuk mencari solusi atas krisis global saat ini.
Dalam pidatonya di "roundtable discussion" Yudhoyono Institute dengan Universitas Kebangsaan Malaysia di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (13/10/2022), SBY mengemukakan perhatiannya atas berbagai isu krusial dunia yang dianggap saling berkait, yakni geopolitik global, krisis ekonomi, dan tantangan perubahan iklim.
Secara khusus, ia mengkhawatirkan terjadinya perang dunia ketiga jika ketegangan antara kekuatan politik dunia tak diredakan, sedangkan dunia sedang terancam resesi ekonomi dan pemanasan global.
"Kita doakan Presiden Jokowi dan jajaran pemerintahan dapat mendayagunakan dengan baik the great opportunity (kesempatan yang bagus ini) untuk mempersuasi pemimpin dunia agar semua menjadi part of solution (bagian dari solusi) untuk membikin dunia dan bumi kita lebih aman di masa depan," kata SBY.
Baca juga: Sebut Wajar AHY Puji Pemerintahan SBY, PAN: Masa Jelek-jelekin Bapaknya
SBY menilai bahwa tak seharusnya para pemimpin dunia bersikap netral atau abstain atas keadaan dunia saat ini.
Menurut DIA, G20 bisa menjadi forum yang baik untuk para pemimpin dunia menemukan jalan keluar dari krisis global.
Ia mengenang bagaimana forum G20 pada masa ia menjabat sebagai Presiden pernah menjadi forum yang dianggapnya berhasil mempertemukan para pemimpin dunia dalam keadaan hangat dan kolaboratif.
Ketika itu, dunia dilanda resesi besar pada 2008.
"Berat memang, tidak mudah, tetapi sekarang menunjukkan bahwa akhirnya secara bertahap the great recession bisa diatasi. Kuncinya adalah dunia bersatu. G20 efektif," ujar SBY.
"Atmosfer saat itu sangat bagus. Di tengah-tengah G20 Summit, di kala kita break untuk apa pun, para pemimpin itu bisa duduk bersama sampai melemparkan guyonan. Di situ ada Putin, ada Obama, Xi Jinping," kata dia.
Baca juga: Ingatkan Pemimpin Negara G20, SBY: Perang Dunia Disertai Senjata Nuklir Bisa Terjadi
SBY menilai, tantangan pada G20 Summit kali ini akan lebih berat karena dunia sedang tidak dalam keadaan bersatu, bahkan jelas terbelah.
"Kita kompak dan bersatu saja tidak mudah untuk mengatasi goncangan perekonomian dunia waktu itu, apalagi sekarang. Kita terpecah dan terbelah," kata dia.
SBY berharap, Indonesia dapat memainkan perannya secara substantif dalam G20 Summit, bahkan berharap bahwa forum ini dapat mempertemukan Presiden AS Joe Biden dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping.
"Perundingan dan negosiasi itu cara klasik tapi masih tetap relevan dan masih tetap bisa digunakan. Indonesia sangat bisa memainkan peran sebagai smart and honest persuader (pembujuk yang cerdas dan jujur). Ini tradisi politik kita dari dulu," ujar SBY.
"G20 tentu tidak bisa menyelesaikan semua masalah, tetapi kalau bisa dipersuasi, sejumlah pemimpin dunia untuk bersedia melaksanakan pertemuan hati dan pertemuan pikiran, itu bisa menjadi a good beginning (awal yang baik), yang kelak sangat mungkin bisa mengubah jalannya sejarah," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.