Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim Jadi Parpol Pertama yang Berani Deklarasikan Ganjar Capres, PSI: Hajar Aja, Sikat

Kompas.com - 11/10/2022, 21:56 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha mengatakan pihaknya punya keberanian untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres).

Ia menyatakan sikap itu yang tidak dimiliki oleh partai politik (parpol) lain.

“Yang dia (Ganjar) butuhkan apa? Partai. Karena partai lain masih ita itu (tidak jelas), di PSI malah hajar aja, sikat,” kata Giring di Menara Kompas, Palmerah Selatan, Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Giring kemudian mengungkapkan, PSI melihat masyarakat menginginkan Gubernur Jawa Tengah itu turut dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal itu nampak dari hasil jajak pendapat berbagai lembaga survei yang banyak menempatkan Ganjar sebagai capres dengan tingkat elektabilitas tertinggi.

Baca juga: Deklarasikan Ganjar Pranowo sebagai Capres, PSI Tegaskan Tak Akan Dukung Anies Baswedan

Hasil serupa, menurut Giring, didapatkan juga dari hasil jajak pendapat Rembuk Rakyat PSI.

“Di Rembuk Rakyat PSI juga 55 persen (responden) mem-vote Mas Ganjar dari 100.000 vote kan. Jadi calon ini kuat,” katanya.

Lebih lanjut, Giring berharap keputusan PSI bisa menginisiasi dukungan masyarakat pada Ganjar Pranowo. Sehingga semakin banyak parpol lain yang memuluskan jalannya dalam kontestasi di 2024.

“Biar ini menjadi snow ball effect, bisa jadi gerakan masyarakat. Biar akhirnya masyarakat yang menyuarakan ke partainya masing-masing,” ujarnya.

Baca juga: Giring Ungkap Alasan Usung Ganjar sebagai Capres: Bisa Jadi Gerakan Masyarakat

Diketahui, PSI mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai capres dan anak Presiden Indonesia ke-4 Abdurrachman Wahid, Yenny Wahid sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Deklarasi itu dilakukan di hari yang sama saat Partai Nasdem mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres, pada 3 Oktober 2022.

Terkait pencalonan dirinya, Ganjar mengaku telah berkomunikasi dengan PSI, dan menghargai keputusan tersebut.

Sementara itu, resistensi justru muncul dari internal PDI-P.

Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI-P Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul menganggap langkah PSI tidak etis.

Menurunya, PSI seharusnya meminta izin pada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri lebih dulu sebelum mengusung Ganjar.

Sedangkan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menilai sebagai parpol yang sama-sama mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi), PSI justru kerap melakukan manuver yang merugikan.

Baca juga: Hasto Singgung PSI: Sama-sama Dukung Jokowi, tapi Banyak Manuver Rugikan PDI-P

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pesimis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' pada Pilkada Jakarta...

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" pada Pilkada Jakarta...

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com