Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Kemaslahatan, Wapres Ingatkan Usia Menikah Minimal 19 Tahun

Kompas.com - 06/10/2022, 15:36 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengimbau masyarakat untuk menikah di usia matang, yakni minimal 19 tahun. Sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Perkawinan.

Ma'ruf mengatakan, meski ajaran agama Islam membolehkan umatnya menikah di bawah usia tersebut, masyarakat hendaknya menikah di usia matang karena hal itu lebih baik.

"Ini bukan soal boleh atau tidak boleh, tapi ini untuk kemaslahatan. Kalau dari agama boleh saja sebelum 19 tahun, itu boleh dinikahkan. Tapi permasalahannya, maslahat apa tidak," kata Ma'ruf Amin di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (6/10/2022).

Ia mengakui, ketentuan soal usia minimal perkawinan kerap dipersoalkan karena dianggap tidak sesuai ajaran agama.

Baca juga: Wapres: Stunting Sumber Malapetaka kalau Tidak Diatasi

Namun, Ma'ruf Amin menegaskan bahwa aturan itu dibuat agar pasangan yang menikah telah sama-sama matang, baik dari segi fisik, psikologis, spritual, dan ekonomi.

"Pertimbangannya untuk menunda sampai kepada situasi itu, itu mengambil yang paling maslahat," kata Ma'ruf Amin.

Dalam acara yang sama, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengungkapkan bahwa pernikahan pada usia di awah 20 tahun dapat berdampak buruk.

Salah satunya karena diameter panggul perempuan relatif belum mencapai 20 sentimeter, sedangkan diameter kepala bayi yang dikandung rata-rata 9,7-9,9 sentimeter.

Baca juga: Wapres Berharap Kasus Ferdy Sambo Segera Disidangkan: Masyarakat Menunggu

"Sehingga, sebetulnya ketika perempuan hamil pada 20 tahun ke atas sudah sesuai dengan sunatullah yang ada. Di mana diameter panggulnya sepuluh centi, diameter kepalanya sepuluh centi. Subhanallah, ini bukan ciptaan dokter tapi ini Allah yang menciptakan," kata Hasto.

Hasto menambahkan, perempuan usia remaja umumya juga mengalami anemia, kekurangan gizi, dan kekurangan asam folat yang bisa membuat mereka memiliki plasenta yang tipis apabila hamil.

Hal ini menyebabkan bayi yang dikandung tidak mendapat asupan gizi yang cukup dan akhirnya mengalami stunting.

"BKKBN selalu kampanye jangan terlalu muda kurang dari 20 tahun, jangan terlalu tua lebih dari 35 tahun, jangan terlalu sering homal-hamil homal-hamil berkali-kali, dan juga jangan terlalu banyak tentu sesuai dengan kesehatan," kata Hasto.

Baca juga: Wapres Ajak Dai Terlibat Edukasi Umat soal Stunting

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com