Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma Respons Sindiran AHY soal BLT BBM: Karena Kondisi Saat Ini Tidak Stabil

Kompas.com - 16/09/2022, 13:59 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini angkat bicara soal program pemberian bantuan langsung tunai (BLT) pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang disindir Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Menurut Risma, pemberian bantuan itu dilakukan pemerintah karena kondisi perekonomian saat ini yang tidak stabil.

"Jadi sebetulnya yang disampaikan karena saat kita tahu memang ada kondisi yang tidak stabil, tidak seperti biasanya maka diturunkan BLT BBM," ujar Risma kepada wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (16/9/2022).

Baca juga: Jejak Kritik Jokowi dan Megawati soal BLT Era SBY, Kini Digelontorkan Lagi

"Ini kan bukan terjadi hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia. Jadi makanya diturunkan (BLT) BBM. Kemudian kemarin (BLT) diturunkan (juga) pada saat kemarin terjadi Covid-19. Jadi seperti itu," lanjutnya.

Risma pun mengutip isi Pasal 34 Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadi pedoman pemerintah dalam pemberian BLT BBM pada saat ini.

"Sebagaimana di UUD 1945 pasal 34 bahwa fakir miskin dan anak telantar itu dipelihara oleh negara. Jadi itulah konsepnya," tambah Risma.

Baca juga: Jokowi: Saya Ingin Pembagian BLT BBM Mudah, Cepat dan Tepat Sasaran

Sebelumnya, saat menyampaikan pidato pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (15/9/2022), AHY menyindir progam BLT BBM yang digelontorkan pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Menurutnya, program BLT awalnya diinisiasi oleh pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang tak lain adalah orangtua AHY. Namun, ketika SBY memulai program tersebut sebagai upaya untuk menanggulangi dampak kenaikan harga BBM, PDI Perjuangan yang menjadi pengusung Jokowi, justru mengkritiknya. 

Tensi politik pada saat itu pun sempat memanas. Berbagai unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM terus bergulir di sejumlah daerah.

Baca juga: Sindir Pemerintahan Jokowi, AHY: Dulu Dihina-hina BLT Kita 

Setali tiga uang, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri bersama kadernya di parlemen menjadi garda terdepan yang terus menolak kenaikan harga BBM dan pemberian BLT.

Bahkan Puan Maharani, putri Megawati yang kini digadang-gadang jadi calon presiden PDI-P untuk Pilpres 2024, pada saat itu sampai menyampaikan pidato penolakan kenaikan harga BBM di DPR sembari terisak menangis.

"Dulu dihina-hina BLT kita, 'Apa itu BLT hanya untuk menghambur-hamburkan uang negara?' Dibilang kita tak punya cara lain. Padahal, itulah cara yang bijaksana untuk membantu rakyat miskin. Betul?" kata AHY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puncak Perayaan Hari Lansia Nasional 2024 Bakal Digelar di Aceh Utara

Puncak Perayaan Hari Lansia Nasional 2024 Bakal Digelar di Aceh Utara

Nasional
Sindir Impor Beras, Megawati: Dibuat Sedemikian Rupa, sepertinya Kekurangan Terus

Sindir Impor Beras, Megawati: Dibuat Sedemikian Rupa, sepertinya Kekurangan Terus

Nasional
17 Sikap PDI-P Hasil Rakernas, Mandatkan Kembali Megawati Jadi Ketua Umum

17 Sikap PDI-P Hasil Rakernas, Mandatkan Kembali Megawati Jadi Ketua Umum

Nasional
Sindir Puan dan Risma, Megawati: Penggede Partai Lama-lama Tambah Cengeng

Sindir Puan dan Risma, Megawati: Penggede Partai Lama-lama Tambah Cengeng

Nasional
Anggota DPR Komisi III: Kapolri dan Jaksa Agung Perlu Duduk Bersama Telusuri Isu Penguntitan Jampidsus oleh Densus 88

Anggota DPR Komisi III: Kapolri dan Jaksa Agung Perlu Duduk Bersama Telusuri Isu Penguntitan Jampidsus oleh Densus 88

Nasional
Penutupan Rakernas PDI-P, Megawati Sebut Sudah Beri Tugas untuk Ahok

Penutupan Rakernas PDI-P, Megawati Sebut Sudah Beri Tugas untuk Ahok

Nasional
PDI-P Putuskan Hanya Jalin Kerja Sama Politik dengan Pihak yang Tingkatkan Kualitas Demokrasi

PDI-P Putuskan Hanya Jalin Kerja Sama Politik dengan Pihak yang Tingkatkan Kualitas Demokrasi

Nasional
Megawati Cerita Kerap Kunjungi Ahok di Tahanan

Megawati Cerita Kerap Kunjungi Ahok di Tahanan

Nasional
PDI-P Serahkan Mandat ke Megawati Tentukan Sikap Partai ke Pemerintah

PDI-P Serahkan Mandat ke Megawati Tentukan Sikap Partai ke Pemerintah

Nasional
Air Mata Puan dalam Pembacaan Sikap Politik PDI-P...

Air Mata Puan dalam Pembacaan Sikap Politik PDI-P...

Nasional
Sambil Menangis, Puan Minta Maaf Ada Kader PDI-P Tak Beretika dan Langgar Konstitusi

Sambil Menangis, Puan Minta Maaf Ada Kader PDI-P Tak Beretika dan Langgar Konstitusi

Nasional
Sikap Politik PDI-P: Pemilu 2024 Terburuk dalam Sejarah, Minta Evaluasi Sistem Pemilu

Sikap Politik PDI-P: Pemilu 2024 Terburuk dalam Sejarah, Minta Evaluasi Sistem Pemilu

Nasional
Soal Isu Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Presiden Diminta Lakukan Evaluasi Kepolisian dan Kejaksaan

Soal Isu Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Presiden Diminta Lakukan Evaluasi Kepolisian dan Kejaksaan

Nasional
KPK Sebut Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Punya Banyak Aset atas Nama Orang Lain

KPK Sebut Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Punya Banyak Aset atas Nama Orang Lain

Nasional
Komisi III Akan Tanyakan Dugaan Jampidsus Dibuntuti Densus ke Polri dan Kejagung

Komisi III Akan Tanyakan Dugaan Jampidsus Dibuntuti Densus ke Polri dan Kejagung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com