JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyindir beberapa petinggi PDI-P yang terkesan cengeng ketika menyampaikan pandangan atau menceritakan sesuatu.
Secara spesifik, Megawati menyebut petinggi partai itu di antaranya adalah Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dan Tri Rismaharini.
Mula-mula Megawati berkelakar dengan menyebut putrinya, Puan cengeng. Hal ini disampaikan setelah Puan sempat menangis saat membacakan rekomendasi eksternal rakernas kelima PDI-P.
"Tadi Mbak Puan, saya sudah deg-degan saja. Mbak Puan tuh lebih cengeng dari saya. Tadi saya lihat wah wah, lihat gitu saja dalam batin. Tapi Pak Hasto sebelah saya juga langsung sentrap sentrup," kata Megawati di lokasi rakernas, Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024).
Baca juga: Sambil Menangis, Puan Minta Maaf Ada Kader PDI-P Tak Beretika dan Langgar Konstitusi
"Piye sih penggede-penggede partai iki loh lama-lama tambah cengeng. Enggak perlu cengeng lah. Ya sudah kesabaran revolusioner," tambah dia.
Tak habis situ, Megawati juga menyebut Tri Rismaharini cengeng.
Megawati mengaku, Risma yang juga Menteri Sosial selalu menangis bahkan sebelum menceritakan sesuatu kepadanya.
"Terus ada Menteri Sosial yang cengeng, itu Ibu Tri Rismaharini. Ya kalau laporan nanti terus belum apa-apa sudah apa yah mewek," singgung Megawati.
Presiden Kelima RI ini pun meminta para petinggi partai tidak cengeng ketika bertugas.
Sebaliknya, menurut Megawati, bertugas sama saja dengan berjuang sehingga tak perlu diiringi dengan tangis.
"Aku bilang, sudah deh enggak usah mewek lah, berjuang terus," tegas Megawati.
Baca juga: Penutupan Rakernas PDI-P, Megawati Sebut Sudah Beri Tugas untuk Ahok
Adapun sebelumnya, Puan Maharani mendapatkan tugas membacakan rekomendasi eksternal rakernas kelima PDI-P.
Saat membacakan poin di mana ada kader PDI-P yang tidak menjunjung tinggi etika politik, Puan terlihat menangis.
Puan sesenggukan sebelum meminta maaf kepada rakyat Indonesia atas perilaku kader PDI-P itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.