Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Berharap Tak Menjadi Sasaran Hacker Bjorka

Kompas.com - 16/09/2022, 09:22 WIB
Syakirun Ni'am,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron berharap lembaganya tidak menjadi sasaran aksi pembobolan hacker Bjorka.

Menurut Ghufron, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi bahwa KPK merupakan salah satu informasi yang mengalami kebocoran data. 

“Mudah-mudahan ke depan KPK tidak menjadi sasaran,” kata Ghufron dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (15/9/2022).

Ia juga berharap jika pada akhirnya KPK juga menjadi sasaran aksi Bjorka, pihaknya bisa menangani masalah tersebut.

Baca juga: Bjorka: Pemerintah Dapat Info Salah dari DarkTracer

“Mudah-mudahan seandainya pun disasar mudah-mudahan KPK mampu untuk menangkalnya, mohon doanya,” ujar Ghufron.

Sebelumnya, hacker Bjorka membocorkan jutaan data. Pada Agustus 2022 misalnya, ia mengaku menjual 26 juta data riwayat pencarian pengguna Indihome di situs Breached Forums.

Data tersebut meliputi, domain, platform, Google keyword, browser, URL, IP, resolusi layar, lokasi pengguna, gender, nama, nomor induk kependudukan (NIK), dan lainnya.

Baca juga: Polisi Benarkan Pemuda Diduga Bjorka Ditangkap di Madiun

Kemudian, pada 31 Agustus Bjorka mengunggah data kartu SIM pelanggan di Indonesia dalam file sebesar 18 GB di Breached Forums.

File itu terdiri dari 1,3 miliar data kartu SIM yang meliputi beberapa data pelanggan seperti, nomor telepon, nomor KTP, nama operator, dan tanggal registrasi nomor telepon.

Aksi Bjorka masih berlanjut. Pada 6 September lalu, Bjorka membocorkan 105 juta data penduduk Indonesia yang disebut berasal dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Data tersebut kembali dijual di forum Breached Forums.

Kemudian, pada 9 September lalu Bjorka kembali membocorkan dokumen surat menyurat yang diduga milik Presiden Joko Widodo.

Dokumen tersebut berada dalam rentang waktu 2019-2021. Termasuk di antaranya adalah surat dari Badan Intelijen Negara (BIN).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com