JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono menegaskan, PPP tidak mengalami perpecahan menyusul lengsernya Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum.
Mardiono menyatakan bahwa hubungannya dengan Suharso juga baik-baik saja.
“Jadi tidak ada jarak antara saya dengan Beliau. Jadi tidak ada perpecahan itu di dalam tubuh PPP,” kata Mardiono setelah menyerahkan SK Kemenkumham terkait kepengurusan baru PPP di KPU RI, Jakarta, Senin (12/9/2022) sore.
Baca juga: Saat Suharso Monoarfa Enggan Bicara Banyak soal Kepemimpinan Baru PPP...
Mardiono juga menyatakan, Suharso baginya merupakan seorang mentor dan guru.
Karena itu, ia mengatakan, hubungannya dengan Suharso pun tetap baik.
Selain itu, menurut dia, partai tak akan mengalami perpecahan sekalipun pemimpin PPP berganti.
“Jadi prinsip para kader itu Insya Allah tidak akan terpengaruh dengan proses-proses pergantian kepemimpinan,” ujar dia.
“Kita tahu, saya pikir kader-kader juga sudah semakin dewasa,” kata dia.
Mardiono menggantikan Suharso Monoarfa menjadi Pelaksana Ketua Umum PPP berdasarkan keputusan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP di Banten, Minggu (4/9/2022).
Baca juga: Kemenkumhan Sahkan PPP Mardiono, Suharso: Nanti Saya Selesaikan Baik-baik
Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengeklaim usulan pemberhentian Suharso disampaikan 30 dari 34 dewan pimpinan wilayah (DPW).
Di sisi lain, kubu Suharso menolak pergeseran itu dan bakal menggugat hasil Mukernas itu melalui Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Meski ada silang pendapat di internal PPP soal pucuk pimpinan partai ka'bah, Kemenkumham tak butuh waktu lama mengesahkan kepemimpinan Mardiono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.