Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlahan, Motif Dugaan Pembunuhan Berencana Brigadir J Mulai Terungkap

Kompas.com - 25/08/2022, 06:47 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Motif yang melatarbelakangi dugaan pembunuhan berencana pada Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J perlahan terungkap.

Meskipun Polri tak mengungkapkan motifnya, seiring berjalannya waktu, teka-teki motif dugaan pembunuhan berencana yang ditengarai dilakukan Sambo bersama empat tersangka mulai terkuak.

Hal ini bermula dari pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dalam konferensi pers, Selasa (9/8/2022).

Baca juga: Kapolri Ungkap Motif Pembunuhan Brigadir J Dipicu Masalah Kesusilaan

Saat itu, Mahfud mengungkapkan bahwa motif penembakan Brigadir J hanya boleh didengarkan orang dewasa.

“Karena itu sensitif, mungkin hanya boleh didengar oleh orang-orang dewasa,” kata dia. 

Namun, ketika menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR, Senin (22/8/2022) Mahfud enggan menjelaskan rinci tentang motif itu.

Ia menyerahkan pengungkapan motif pada pihak kepolisian sebagai penyidik perkara.

Merendahkan martabat

Di sisi lain, Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi menceritakan pengakuan Sambo soal kematian Brigadir J.

Dalam konferensi pers Kamis (11/8/2022), Andi menyampaikan, mantan Kadiv Propam Polri itu mengaku meminta Bharada Richard Eliezer atau Bharada E menembak Brigadir J.

Baca juga: Butuh Keterangan Putri Candrawati, Kapolri: Supaya Mendapatkan Satu Kebulatan Motif

Alasannya, Sambo naik pitam karena mendapat laporan Putri Candrawati, istrinya mendapatkan tindakan yang melukai harkat dan martabat keluarga dari Brigadir J.

Peristiwa itu diduga terjadi di Magelang, Jawa Tengah.

“Oleh karena itu, kemudian tersangka FS memanggil tersangka RR (Ricky Rizal) dan tersangka RE (Richard Eliezer) untuk melakukan pembunuhan, untuk merencanakan pembunuhan terhadap almahrum Yosua,” ujar dia.

Namun, motif belum bisa disimpulkan sepenuhnya dari pengakuan Sambo yang tertuang dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

Terkait kebenarannya, Andi menegaskan bahwa hal ini akan terungkap di persidangan.

Versi anggota DPR

Komisi III melakukan rapat dengar pendapat bersama Polri untuk mengurai kebenaran di balik peristiwa tewasnya Brigadir J di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (24/8/2022).

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com