JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Sirojudin Abbas berpandangan, Gerindra harus sudah memikirkan sosok siapa regenerasi Ketua Umum Prabowo Subianto pasca-Pemilu 2024.
Pasalnya, dia melihat bahwa faktor ketergantungan Gerindra terhadap Prabowo sangat tinggi.
"Sehingga, kalau di 2029 alasan itu tidak ada lagi, maka itu menjadi pertanyaan terbesar bagi mbak sara (Wakil Ketua Umum Gerindra Rahayu Saraswati) soal regenerasi lapis keduanya," kata Abbas dalam acara Gaspol! Kompas.com, Selasa (23/8/2022).
"Karena kalau faktor Pak Prabowo-nya itu tidak ada, maka apa lagi yang bisa memotivasi organisasi dan kader untuk solid," lanjut dia.
Atas hal tersebut, Abbas menilai pertarungan Pemilu 2024 sangat menentukan bagi Prabowo dan Gerindra.
Ia menuturkan, Gerindra mulai harus menyiapkan masa transisi kepemimpinan Prabowo setelah 2024, sejak sekarang.
Abbas mencontohkan, regenerasi itu bisa saja dari keluarga Prabowo, atau dari kader internal yang memang dinilai mumpuni.
Baca juga: Kembali Usung Prabowo di Pilpres, Gerindra Sebut Ada Mimpi yang Belum Tercapai
"Tentu saja saya kira sudah dilakukan, transisi dari sekarang, membuat persiapan yang memadahi untuk kader-kader di lapis keduanya setelah pak Prabowo," tuturnya.
Abbas melanjutkan, soal regenerasi kepemimpinan setelah Prabowo memang harus dipikirkan Gerindra.
Ia pun mengambil contoh kepemimpinan mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad.
"Meskipun ada Pak Mahathir Mohamad (mantan Perdana Menteri Malaysia) contoh baiknya itu di Malaysia, 90 tahun masih bisa, tetapi ya itu tadi, apakah faktor fit, baik secara fisik maupun politik masih fit Pak Prabowo di 2029 nanti, kalau gagal di 2024," tutup Abbas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.