Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waketum PAN Sebut Sandiaga Uno Diusung Jadi Capres oleh Sebagian Besar DPD

Kompas.com - 18/08/2022, 15:21 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengungkapkan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno masuk dalam bursa calon presiden (capres) dari partainya.

Yandri mengatakan, politisi Gerindra itu diusung sebagian besar Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN di tingkat kabupaten/kota untuk dimajukan sebagai capres pada Pemilu 2024.

"Kan Pemilu Raya PAN, Mei, Juni kemarin, banyak juga nama Bang Sandi diusung oleh teman-teman. Ya nama lain juga banyak," kata Yandri ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (18/8/2022).

Baca juga: Ditanya Kapan Penetapan Capres-Cawapres Koalisi Gerindra-PKB, Prabowo: Tadi Ada Pesan Ojo Kesusu

Yandri menerangkan, sosok Sandi masuk sebagai tokoh potensial diusung pada Pilpres 2024.

Sebab, Yandri mengatakan, mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu memiliki fisik yang masih sangat energik, serta pengalaman politiknya juga mumpuni.

"Jadi kalau ada partai politik atau tokoh bangsa melirik dia sangat wajar," tutur Yandri.

Kendati demikian, wakil ketua MPR itu menegaskan, hingga kini partainya belum memutuskan soal nama capres maupun calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung.

Ia menekankan, terkait pencapresan akan diputuskan oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

"Karena hasil Rakernas 2020 sudah memberikan hak penuh kepada bang Zul untuk menentukan siapa capres cawapres," ujarnya.

Baca juga: KIB Terbuka jika PSI Ingin Bergabung, Zulkifli Hasan: Kita Kasih Karpet Biru dengan Senang Hati

Oleh karena itu, Yandri mengatakan, bakal capres-cawapres dari PAN masih terus dikaji dan terbuka terhadap semua tokoh potensial.

Akan tetapi, dia menambahkan bahwa hingga kini internal PAN mendorong Zulkifli untuk maju sebagai capres.

"Sering saya sampaikan, PAN terbuka untuk siapapun (tokoh capres) untuk kemajuan bangsa dan negara. Kalau dari internal kemungkinan ada itu tetap bang Zul (Zulhas)," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com