Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Disebut Belum Bicara Koalisi dan Capres karena Masih Lihat Dinamika Politik

Kompas.com - 15/08/2022, 19:53 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Ahmad Basarah menuturkan, partainya hingga kini belum memutuskan soal kerja sama politik maupun pencapresan menjelang Pemilu 2024.

Hal ini lantaran Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri masih melihat dinamika politik yang terjadi saat ini dan beberapa waktu ke depan.

"Nah, dinamika politik itu yang akan menjadi dasar pertimbangan Ibu Mega untuk menentukan siapa capresnya, siapa cawapresnya. Siapa saja parpol yang akan diajak kerja sama dalam gotong royong pilpres itu dan kapan akan diumumkan," kata Basarah ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (15/8/2022).

Baca juga: Megawati Disebut Tengah Gembleng Capres dari PDI-P

Basarah mengatakan, saat ini Megawati juga sudah menugaskan Ketua DPP PDI-P bidang politik dan keamanan Puan Maharani untuk safari politik.

Rencananya, Puan akan silaturahim ke semua ketua umum partai politik.

Safari politik itu pun dinilai Basarah juga menjadi pertimbangan Megawati terkait koalisi maupun pencapresan.

"Mengenai bagaimana ujung, bagaimana gotong royong menuju Pilpres itu, biarkan dinamika politk yang menentukan," tegas Wakil Ketua MPR itu.

Lebih lanjut, safari politik Puan juga disebut bertujuan membangun kesepahaman agar partai politik menyukseskan Pemilu 2024.

Sebab, ia mengingatkan bahwa Pemilu mengagendakan salah satunya pemilihan calon presiden. Ajang itu menentukan arah pemerintahan ke depan.

"Itu harus betul-betul dijaga menjadi sarana untuk semakin memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa," tutup Basarah.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa partainya hingga kini memilih diam soal pencapresan dan memilih fokus turun ke masyarakat.

Baca juga: Gembleng Capres PDI-P, Megawati Disebut Hendak Jadi Queen Maker pada Pilpres 2024

Namun, hal itu diminta tidak disalahartikan bahwa PDI-P enggan berkoalisi atau kerja sama politik dengan partai lainnya untuk Pemilu 2024.

"Bagi PDI Perjuangan yang penting sekarang membantu rakyat. Kalau kita berbicara calon presiden sekarang, mencalonkannya kan bulan Agustus tahun depan. Masih satu tahun lagi," kata Hasto dalam keterangannya, Kamis (28/7/2022).

"Jadi mengapa kita buang energi dengan wacana tersebut. Bagi kami segala sesuatu ada waktunya, ada momentumnya, sesuai tahapan Pemilu," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com