Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hadapan KSAL, Megawati Cerita Kehebatan Armada Laut Era Bung Karno

Kompas.com - 11/08/2022, 15:05 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri menceritakan kehebatan armada angkatan laut Indonesia di era kepemimpinan Presiden ke-1 Soekarno atau Bung Karno, yang merupakan ayahnya, di hadapan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono.

Saat era Bung Karno, Megawati mengatakan, Indonesia pernah mempunyai alat utama sistem persenjataan (alutsista) modern dengan kepemilikan 12 kapal selam kelas Whiskey.

“(Di era Bung Karno) angkatan laut kita itu punya 12 kapal selam kelas Whiskey, tinggal manggut benar enggak, termodern pada masa itu,” kata Megawati saat menjadi pembicara dalam acara "Napak Tilas Ratu Kalinyamat Pahlawan Maritim Nusantara” di Markas Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (11/8/2022) siang.

Baca juga: Cerita Megawati Diundang Putin ke Rusia, Mau Datang asal Pulang Bawa Alutsista

Mengawati menuturkan, kehadiran 12 kapal selam ini juga didukung dengan kepemilikan 104 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) kelas korvet dan KRI Irian.

KRI Irian merupakan kapal penjelajah kelas Sverdlov yang dibeli Indonesia pada tahun 1962 dari Uni Sovet yang kini bernama Rusia.

Mengawati mengatakan, KRI Irian tersebut mampu menampung 1.270 prajurit dan 60 perwira.

Baca juga: Kala Megawati Unjuk Kebolehan Memasak di Depan Panglima Andika Perkasa...

Megawati mengaku punya pengalaman manis dengan KRI Irian karena pernah menaiki langsung.

“KRI Irian kelas Sverdlov, keren. Saya naik kok kapal Irian, itu disuruh Bapaku (Bung Karno) juga,” ungkap Megawati.

Megawati juga menuturkan bahwa Bung Karno dulu membuat koridor strategis dengan menempatkan kawasan Indonesia bagian timur sebagai pusat kekuatan TNI Angkatan Laut.

Baca juga: Megawati-Jokowi Disebut Bakal Bertemu Bahas Menteri PAN-RB Pengganti Tjahjo Kumolo

Kemudian, Indonesia bagian tengah termasuk Kalimantan menjadi pusat kekuatan TNI Angkatan Udara dan Indonesia bagian barat termasuk Jawa sebagai pusat kekuatan TNI Angkatan Darat.

“Jadi dengan demikian sebenarnya mempermudah. Saya mikir kenapa bapak saya membuat strateginya kan karena mudah dari sisi lapangan untuk latihan,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com