JAKARTA, KOMPAS.com - Kegaduhan mengenai penemuan sembako bantuan sosial (bansos) presiden yang dikubur di sebuah lahan kosong di wilayah Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, belum menemukan titik terang.
Mulanya, sembako yang terkubur di kedalaman 3 meter itu ditemukan pada Jumat (29/7/2022).
Selain beras, ditemukan pula sembako berupa minyak goreng, tepung terigu, dan telur. Saat ditemukan, bahan-bahan pokok tersebut sudah dalam keadaan busuk dan berjamur.
Baca juga: Polisi Duga Sembako Bansos Presiden yang Ditimbun di Depok Lebih dari 3,4 Ton
Belakangan, terungkap bahwa sembako tersebut dikubur oleh perusahaan jasa pengiriman logistik JNE. Menurut JNE, pihaknya bekerja sama dengan PT DNR dalam penyaluran bansos tersebut.
Dalih JNE, sembako itu dikubur karena rusak. JNE pun mengeklaim telah mengganti sembako yang rusak.
Pihak-pihak terkait telah angkat bicara terkait ini. Namun, penemuan tersebut menjadi janggal lantaran pemerintah mengaku tak bekerja sama dengan JNE dalam pengiriman bansos.
Pihak Badan Urusan Logistik (Bulog) dan PT DNR yang ditunjuk sebagai pengirim bansos pun mengaku tak bekerja sama dengan perusahaan penyedia layanan pengiriman itu.
Untuk mengurai kusutnya kasus ini, pihak kepolisian kini tengah melalukan penyelidikan.
Baca juga: Saat Risma Tegur Irjen Kemensos pada Konpers Bansos yang Dikubur di Depok
Menteri Sosial Tri Rismaharini buka suara atas penemuan ini. Dia menjelaskan, pengiriman bansos itu sedianya ditangani oleh Bulog.
Saat bahan pokok itu dalam perjalanan pengiriman, turun hujan yang mengakibatkan bansos rusak akibat kehujanan.
"Pak Menko (Menko PMK Muhadjir Effendy) menyampaikan itu bahwa saat itu pengiriman bantuan beras itu dilakukan oleh Bulog. Nah, kemudian di perjalanan itu pengirim bantuan itu barangnya itu kehujanan," kata Risma dalam konferensi pers di Kantor Kemensos, Jakarta Pusat, Selasa (2/8/2022).
Dikarenakan kondisi beras rusak, kata Risma, bansos tersebut akhirnya diganti dengan yang baru. Penggantian Bansos ditanggung JNE selaku pihak transporter atau jasa pengirim.
"Mereka harus mengganti, karena meskipun mereka tidak tahu kualitas beras itu seperti apa tapi dia sudah kehujanan. Gitu perjanjiannya katanya," ucap Risma.
"Sudah ada keterangan bahwa memang diganti oleh penerima jasa transporternya beras itu," kata dia.
Baca juga: Inspektorat Sebut Bansos Dikubur di Depok Belum Tentu Milik Kemensos
Saat ini, Kemensos masih menyelidiki alasan mengapa bantuan yang rusak itu dikubur. Kemensos pun telah membentuk tim khusus untuk mengusut kasus ini.