Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parpol Berharap Mendulang Suara Besar Saat Pemilu 2024

Kompas.com - 02/08/2022, 07:28 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sembilan partai politik telah resmi mendaftarkan diri sebagai calon peserta Pemilu 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Senin (1/8/2022).

Berbagai hingar bingar pertunjukan dipertontonkan mereka, membuat suasana Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta tempat kantor KPU berada, ramai sejak pagi hingga sore.

Baca juga: Keriuhan Hari Pertama Pendaftaran Partai Politik di KPU: Pertunjukan Palang Pintu hingga Kemacetan

PDI Perjuangan, misalnya, yang memilih datang dengan iringan marching band. Sementara PKS, memilih menampilkan pawai budaya betawi dengan alunan musik hadrah dan kesenian palang pintu.

Semarak pertunjukkan itu berbanding lurus dengan harapan yang disampaikan para fungsionaris partai yang hadir saat pendaftaran untuk menyambut Pemilu 2024 yang tersisa 560 hari lagi.

Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Partai Nasdem dan Partai Perindo, misalnya, yang mematok target signifikan pada Pemilu 2024 mendatang. 

Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo menargetkan dapat memperoleh 60 kursi DPR RI.

Target ini cukup mencolok, mengingat Perindo sebelumnya gagal menempatkan kadernya di Senayan pada Pemilu 2019 lalu, lantaran hanya memperoleh 3,7 juta suara atau 2,07 persen dari total suara nasional.

Baca juga: 9 Parpol Daftar ke KPU Hari Pertama, 6 Dinyatakan Sudah Lengkap

Sementara Nasdem yang pada Pemilu sebelumnya berhasil memperoleh 59 kursi di DPR, berkeinginan untuk bisa menggeser posisi Golkar menjadi partai kedua terbesar dalam memperoleh kursi di Senayan.

“Kalau (pemilu) kemarin kami dapat (peringkat) empat terus kami tidak naik kelas, itu kami dalam posisi yang merugi. Jadi kami lihat ke depan menargetkan dua besar, tapi untuk jadi pemenang pun kami siap,” kata Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali di Kantor KPU.

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali ditemui di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (1/8/2022).KOMPAS.com/Tatang Guritno Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali ditemui di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (1/8/2022).

 

Di sisi lain, PDI Perjuangan yang telah dua kali memenangkan pemilu secara berturut-turut, berkeinginan untuk kembali memenangkan kontestasi nasional mendatang.

“Kita berharap juga tentu memenangkan hattrick sebagaimana yang diperintahkan dari ketua umum (Megawati Soekarnoputri),” ungkap Ketua DPP PDI Perjuangan Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul.

Masih ada berkas yang belum lengkap

Dari sembilan parpol yang telah mendaftar, KPU menyatakan, baru enam parpol yang telah lengkap berkas administrasinya.

Baca juga: Administrasi Partai Pandai Belum Lengkap, Farhat Abbas: Semoga KPU Tak Cari-cari Kesalahan

Koordinator Divisi Teknis KPU RI Idham Holik menyampaikan, tiga parpol yang belum lengkap berkasnya yaitu Partai Reformasi, Prima dan Partai Negeri Daulat Indonesia (Pandai).

Sedangkan enam parpol yang telah memenuhi syarat yaitu PDI Perjuangan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Nasdem, Partai Perindo, Partai Keadilan dan Persatuan (PKP), dan Partai Bulan Bintang (PBB).

Diketahui proses pendaftaran peserta Pemilu 2024 masih bakal berlangsung hingga 14 Agustus 2022.

Baca juga: Ini Makna Filosofis PDI-P Daftarkan 477.777 Anggota Partai ke KPU

Nantinya KPU bakal memproses berkas parpol yang sudah lengkap ke tahap verifikasi, hasilnya akan diumumkan 14 September 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com