Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Brigadir J Minta Hasil CCTV Diperlihatkan, Komnas HAM Jawab Begini

Kompas.com - 29/07/2022, 15:06 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menanggapi permintaan pengacara Brigadir J, ajudan Kadivpropam nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo yang tewas ditembak, untuk memperlihatkan rekaman CCTV yang menyatakan Brigadir J masih hidup di Duren Tiga pada 8 Juli 2022 sore.

Sebagai informasi, Brigadir J tewas ditembak di rumah dinas Sambo di Duren Tiga pada 8 Juli 2022 sore, jelang maghrib.

Komisioner Bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam menanggapinya dengan dua hal.

Baca juga: Detik-detik Terakhir Brigadir J di dalam 20 Rekaman Kamera CCTV

Pertama, hasil CCTV bahwa Brigadir J masih hidup pada sore itu selaras dengan keterangan pengacara keluarga Brigadir J, kekasih Brigadir J, pada Selasa (25/7/2022).

Artinya, temuan dari CCTV itu bukan satu-satunya hal yang mengonfirmasi bahwa Brigadir J masih hidup saat itu.

"Bukan hanya Komnas HAM yang mengatakan pada hari Jumat sore hari Brigadir J masih hidup, tapi juga teman-teman pengacara dari keluarga almarhum J, di mana itu statemennya waktu di Jambi, yang mengatakan bahwa masih ada komunikasi (pukul) 16.43, yaitu menandakan memang almarhum J masih hidup," ucap Anam, Jumat (29/7/2022).

Baca juga: Terkini soal Kasus Brigadir J: Pengakuan Bharada E tentang Baku Tembak hingga Rencana Pemeriksaan Sambo dan Istri

Bukti komunikasi yang menyatakan Brigadir J masih hidup pada sore itu juga dikantongi Komnas HAM jauh sebelumnya.

Salah satu sumber Kompas.com yang memiliki bukti terkait hal ini juga mengonfirmasi hal yang sama, yakni Brigadir J masih bersama ajudan-ajudan lain sore itu, beberapa saat sebelum pergi ke rumah dinas Sambo dan dilaporkan tewas.

Kedua, kata Anam, pihaknya pasti akan mempublikasikan video-video CCTV yang dimaksud.

Baca juga: Mahfud Tegaskan Hasil Otopsi Jenazah Brigadir J Boleh Dibuka ke Publik

"Kapan waktunya? Ketika semua tahapan pendalaman oleh kami, permintaan keterangan oleh kami lengkap, dan kami susun laporannya, pasti akan kami perlihatkan," ujar Anam.

"Jadi video itu bukan barang baru dalam publik yang memperlihatkan bahwa J itu hidup," lanjut dia.

Saat ini, Komnas HAM akan bekerja secara internal untuk memeriksa seluruh keterangan yang telah diperoleh dari pemeriksaan sejauh ini, terkait kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J.

Pemeriksaan lanjutan belum bisa dilakukan karena masih ada perangkat digital yang belum diserahkan Bareskrim Polri terkait kasus ini, yakni CCTV rumah dinas Sambo, ponsel Sambo, dan ponsel Brigadir J.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com