Salin Artikel

Pengacara Brigadir J Minta Hasil CCTV Diperlihatkan, Komnas HAM Jawab Begini

Sebagai informasi, Brigadir J tewas ditembak di rumah dinas Sambo di Duren Tiga pada 8 Juli 2022 sore, jelang maghrib.

Komisioner Bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam menanggapinya dengan dua hal.

Pertama, hasil CCTV bahwa Brigadir J masih hidup pada sore itu selaras dengan keterangan pengacara keluarga Brigadir J, kekasih Brigadir J, pada Selasa (25/7/2022).

Artinya, temuan dari CCTV itu bukan satu-satunya hal yang mengonfirmasi bahwa Brigadir J masih hidup saat itu.

"Bukan hanya Komnas HAM yang mengatakan pada hari Jumat sore hari Brigadir J masih hidup, tapi juga teman-teman pengacara dari keluarga almarhum J, di mana itu statemennya waktu di Jambi, yang mengatakan bahwa masih ada komunikasi (pukul) 16.43, yaitu menandakan memang almarhum J masih hidup," ucap Anam, Jumat (29/7/2022).

Bukti komunikasi yang menyatakan Brigadir J masih hidup pada sore itu juga dikantongi Komnas HAM jauh sebelumnya.

Salah satu sumber Kompas.com yang memiliki bukti terkait hal ini juga mengonfirmasi hal yang sama, yakni Brigadir J masih bersama ajudan-ajudan lain sore itu, beberapa saat sebelum pergi ke rumah dinas Sambo dan dilaporkan tewas.

Kedua, kata Anam, pihaknya pasti akan mempublikasikan video-video CCTV yang dimaksud.

"Kapan waktunya? Ketika semua tahapan pendalaman oleh kami, permintaan keterangan oleh kami lengkap, dan kami susun laporannya, pasti akan kami perlihatkan," ujar Anam.

"Jadi video itu bukan barang baru dalam publik yang memperlihatkan bahwa J itu hidup," lanjut dia.

Saat ini, Komnas HAM akan bekerja secara internal untuk memeriksa seluruh keterangan yang telah diperoleh dari pemeriksaan sejauh ini, terkait kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J.

Pemeriksaan lanjutan belum bisa dilakukan karena masih ada perangkat digital yang belum diserahkan Bareskrim Polri terkait kasus ini, yakni CCTV rumah dinas Sambo, ponsel Sambo, dan ponsel Brigadir J.

https://nasional.kompas.com/read/2022/07/29/15064531/pengacara-brigadir-j-minta-hasil-cctv-diperlihatkan-komnas-ham-jawab-begini

Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke