Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Presiden Yoon Suk-yeol, Jokowi: Korea Selatan Mitra Penting Indonesia di Asia Timur

Kompas.com - 28/07/2022, 17:52 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol di Seoul, Kamis (28/7/2022) waktu setempat, di tengah rangkaian kunjungan kerja ke Asia Timur.

Dalam konferensi pers bersama Suk-yeol, Jokowi menyebut Korea Selatan merupakan salah satu mitra strategis Indonesia.

"Korea Selatan merupakan salah satu mitra penting Indonesia di Asia Timur. Indonesia dan Korea Selatan adalah mitra strategis khusus dan tahun depan kita juga akan memperingati 50 tahun persahabatan dua negara kita," kata Jokowi, dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Lawatan Jokowi ke 3 Negara Asia Timur, KSP: Indonesia Bukan Hanya Pasar, tapi Partner

Jokowi yakin kemitraan Indonesia dan Korea Selatan, terutama di bidang ekonomi, akan semakin kokoh di dengan kepemimpinan Suk-yeol sebagai Presiden Korea Selatan.

Mantan wali kota Solo itu pun menyambut baik tren perdagangan bilateral yang semakin meningkat.

Ia menyebutkan, Indonesia dan Korea Selatan juga telah sepakat membuka akses pasar, mengatasi hambatan perdagangan, serta mempromosikan produk-produk unggulan kedua negara.

"Implementasi konkret dari Indonesia-Korea Economic Partnership Agreement akan mendorong pemenuhan berbagai target ini," ujar Jokowi.

Ia melanjutkan, invetasi Korea Selatan di Indonesia juga tumbuh pesat dan memiliki prospek yang baik, khususnya di bidang industri baja, baterai kendaraan listrik, kabel listrik dan telekomunikasi, garmen, dan energi terbarukan.

Baca juga: Bertemu Jokowi, Perusahaan Korsel Hyundai Tegaskan Akan Ikut Investasi di IKN

Dalam pertemuan ini, ujar Jokowi, ia mendorong kerja sama investasi dari Korea Selatan terutama di bidang percepatan pembangunan ekosistem mobil listrik di Indonesia.

Ia menyebutkan, kedua negara juga telah memulai kerja sama dalam pengembangan ibu kota baru, Nusantara, antara lain di bidang pembangunan, sistem penyediaan air minum, serta peningkatan kapasitas di bidang pembangunan smart city.

Jokowi juga menyambut baik penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Investasi, PT Krakatau Steel, dan Posco Korea Selatan terkait investasi di bidang industri baja otomotif utk kendaraan listrik dan partisipasi dalam pengembangan ibu kota nusantara.

"Nilai investasinya keseluruhan mencapai 6,7 miliar dollar AS dan akan menyerap lebih dari 58.000 tenaga kerja," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com