Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Kopda Muslimin, Terduga Otak Penembakan Istri yang Kini Ditemukan Tewas

Kompas.com - 28/07/2022, 15:56 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penembakan istri dari anggota TNI bernama Rina Wulandari berujung pada tewasnya otak pelaku penembakan, Kopral Dua (Kopda) Muslimin.

Muslimin yang diduga mendalangi aksi keji itu tidak lain merupakan suami dari Rina Wulandari.

Dia mengembuskan napas terakhir di rumah orangtuanya di Kendal, Jawa Tengah, Kamis (28/7/2022).

“Betul (Kopda Muslimin tewas),” kata Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman saat dikonfirmasi, Kamis (28/7/2022).

Baca juga: Kopda Muslimin Ditemukan Tewas di Kendal

Kasus yang diduga berangkat dari perselingkuhan Muslimin ini mendapat sorotan publik beberapa waktu terakhir. Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa bahkan juga sempat angkat bicara perihal ini.

Bagaimana duduk perkara kasus ini sebenarnya? Berikut rangkuman Kompas.com.

Berawal dari perselingkuhan

Niat Kopda Muslimin menghabisi nyawa istrinya bermula dari perselingkuhannya dengan seorang perempuan berinisial W.

Penembakan terhadap Rina pun bukan upaya pertama Muslimin mengakhiri hidup istrinya. Rencana pembunuhan itu pernah diupayakan sedikitnya 4 kali.

Baca juga: KSAD Dudung: Jenazah Kopda Muslimin Akan Diotopsi dan Divisum

Keterangan ini disampaikan oleh salah satu eksekutor penembakan bernama Sugiyono alias Babi.

"Sebulan yang lalu, Babi (Sugioyono) diperintahkan untuk meracun (korban) menggunakan air kecubung, menculik, kemudian mencuri dengan target istrinya (Kopda Muslimin) mati. Ketiga santet," kata Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Ahmad Luthfi dilansir dari Tribunnews.com.

Namun demikian, perencanaan pembunuhan itu baru sebatas pengakuan Sugiyono. Polisi belum dapat memastikan kebenarannya lantaran hingga Rabu (27/7/2022) kemarin Muslimin masih buron.

Kronologi penembakan

Rencana pembunuhan terhadap Rina mulanya disampaikan Muslimin ke Sugiyono. Selanjutnya, Sugiyono meminta bantuan Agus Santoso alias Gondrong.

Oleh Muslimin, mereka diminta untuk menembak mati Rini.

Atas perintah tersebut, Agus Santoso mencari senjata api dan mendapatkannya dari DS, pistol yang dibeli seharga Rp 2 juta.

Setelah rencana penembakan matang, Senin (18/7/2022), para penembak mengeksekusi target.

Baca juga: Panglima TNI Siapkan Pasal Berlapis ke Kopda M yang Diduga Terlibat Penembakan Istri di Semarang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com