Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lusa, KPU Buka-bukaan Soal Nominal Anggaran Pemilu 2024 yang Dibutuhkan

Kompas.com - 27/07/2022, 22:31 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari menyampaikan pihaknya akan buka-bukaan mengenai jumlah anggaran Pemilu 2024 yang sesungguhnya dibutuhkan.

Hasyim menyebutkan, topik ini akan diekspos KPU dalam jumpa pers yang diselenggarakan di Kantor KPU pada Jumat (29/7/2022) lusa.

"Nanti KPU akan menyampaikan berapa sesungguhnya anggaran 2024 yang diperlukan. Dan kemudian yang sudah disiapkan berapa, yang disetujui berapa, yang dicairkan berapa, yang belum berapa," ujar Hasyim kepada wartawan di kantor KPU, Jakarta, Rabu (27/7/2022).

Baca juga: KPU Ungkap 6 Partai Ini Konfirmasi Bakal Daftar jadi Calon Peserta Pemilu 2024

"Apakah besaran itu memenuhi kebutuhan untuk penyelenggaraan pemilu di tahun 2024 atau belum, akan kami sampaikan besok Jumat," sambungnya.

Mengenai anggaran Pemilu 2024, Hasyim menekankan, KPU selalu berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan setiap hari.

Menurutnya, percuma apabila anggaran dicairkan, namun ternyata nominalnya tidak sesuai dengan kebutuhan.

Baca juga: KPU Akan Berikan Akses Sipol untuk Bawaslu

"Bukan hanya pencairan. Pemenuhan besarannya juga harus diperhatikan gitu. Kalau cair saja dan tidak sesuai atau belum sesuai dengan kebutuhan kan menjadi pertanyaan," tuturnya.

Saat ditanya mengenai berapa anggaran yang sebenarnya KPU butuhkan, Hasyim enggan menjawab.

Dia mengatakan angka itu akan diumumkan pada Jumat mendatang.

"Nanti, Jumat. Ojo kesusu (jangan terburu-buru)," imbuh Hasyim.

Baca juga: Ketua KPU Nilai Kampus Perguruan Tinggi Bisa Jadi Lokasi Kampanye Pemilu

Untuk diketahui, berdasarkan rapat rasionalisasi anggaran antara KPU, pemerintah dan DPR beberapa waktu lalu, telah disepakati bahwa anggaran yang dibutuhkan KPU untuk penyelenggaraan Pemilu mendatang mencapai Rp 77 triliun.

Namun, jumlah anggaran itu diperkirakan bakal mengalami perubahan setelah ada tiga provinsi pemekaran baru di Papua yaitu Papua Tengah, Papua Selatan dan Pegunungan Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com