Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menag Minta Pembimbing Haji Edukasi Jemaah yang Sakit Untuk Tidak Paksakan Diri Ibadah Sunnah

Kompas.com - 18/07/2022, 16:49 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta pembimbing ibadah di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) mengedukasi jemaah haji yang kurang sehat sedari awal.

Sebab berdasarkan laporan, masih banyak jemaah haji yang memaksakan diri untuk tetap ikut ibadah sunnah di Tanah Suci, meski dalam kondisi tidak sehat.

"Berbasis dari temuan ya temuan kita, masih banyak jemaah haji ini yang memaksakan diri untuk melaksanakan ritual-ritual Sunnah, umrah itu. Umrahnya memaksakan diri," kata Yaqut dikutip berdasarkan laporan jurnalis Kompas TV Nitia Anisa, Senin (18/7/2022).

Baca juga: Jemaah Haji Akan Divaksinasi Booster di Asrama Sebelum Dijemput Keluarga

Yaqut menekankan, hal tersebut menjadi salah satu pembahasan dalam rapat evaluasi bersama jajaran Direktorat Penyelenggaraan Haji.

Ia menegaskan, pentingnya peran pembimbing ibadah untuk menjelaskan pada jemaah agar tetap mengutamakan kesehatan. Hal ini agar jemaah tetap dalam kondisi prima saat kembali ke Tanah Air.

"Jangan dipaksa. Karena tentu jemaah hari ini tentu sudah lelah dengan kondisi psikologisnya yang berbeda ketika sebelum dan setelah melakukan ibadah haji. Sebelumnya, masih ada tuh semangatnya. Masih kuat, pasti secara psikologis akan turun setelah proses di armuzna dan fisiknya juga pasti akan turun," jelas Yaqut.

Baca juga: Jemaah Haji Asal Sumbawa Meninggal karena Sakit

Berkaca hal ini, Menag menyarankan agar pembimbing ibadah pada penyelenggaraan haji 2023 ditetapkan lebih awal.

Hal tersebut agar pembimbing bisa mengedukasi calon jemaah sejak dini.

"Karena apa, karena ini misi ibadah. Jadi tidak boleh jemaah haji ini yang bisa berangkat ke sini melalui banyak ikhtiar, yang panjang itu, ada yang nabung bertahun tahun, ada yang kesehatannya juga susah payah kemudian tetap karena keinginannya untuk berangkat, memaksakan untuk tetap berangkat. Sampai di sini, tidak dibimbing sesuai dengan kaidah dan syariah agama," tutur mantan anggota DPR itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com