Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang "Kompas": 51,3 Responden Nilai Kinerja Jaksa Buruk dalam Penegakan Hukum

Kompas.com - 18/07/2022, 13:21 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil jajak pendapat Litbang Kompas yang berlangsung 5-7 Juli menunjukan mayoritas publik menilai kinerja jaksa buruk dalam penegakan hukum saat ini.

Hasil survei itu mengungkapkan sebanyak 51,3 persen responden menilai kinerja jaksa buruk.

Sementara 45,7 persen responden mengatakan kinerja jaksa pada penegakan hukum sudah baik dan 3 persen lainnya menyatakan tidak tahu.

“Temuan ini menjadi catatan penting di tengah harapan publik yang menginginkan hadirnya sosok jaksa yang berkualitas dan independen dalam menangani berbagai kasus hukum,” papar peneliti Litbang Kompas Arita Nugraheni dikutip dari Kompas.id, Senin (18/7/2022).

Baca juga: Survei Litbang Kompas: 32,3 Persen Responden Nilai Kejagung Sudah Serius Tangani Korupsi, 29,6 Anggap Belum

Lantas dari survei yang sama, publik menyampaikan sejumlah hal untuk memperbaiki kinerja jaksa.

Pertama, sebanyak 34,4 persen mengatakan perbaikan kualitas jaksa bisa dilakukan dengan rekrutmen atau pemilihan jaksa yang lebih transparan.

Kedua, sebesar 30 persen responden menilai perbaikan kualitas terjadi jika praktik nepotisme dihilangkan.

Ketiga, 26 persen responden menyampaikan agar dilakukan peningkatan pendidikan jaksa.

“Artinya mayoritas publik meyakini adanya praktik nepotisme itu menyebabkan banyak calon jaksa berkualitas belum terserap baik,” sebut Anita.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Citra Baik Kejaksaan Agung Turun Signifikan sejak 2021

Diketahui survei Litbang Kompas ini melibatkan 504 responden berusia minimal 17 tahun yang diambil dari 34 provinsi. Sampel diambil secara acak berdasarkan responden panel Litbang Kompas.

Jajak pendapat itu menggunakan metode wawancara melalui sambungan telefon dan memiliki tingkat kepercayaan 95 persen serta margin of error 4,37 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com