Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indopol: Simulasi 4 Poros pada Pilpres 2024, Duet Anies-AHY Tempati Posisi Teratas

Kompas.com - 15/07/2022, 19:39 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Indopol Survey & Consulting melakukan simulasi dengan asumsi empat poros yang akan bertarung dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.

Poros pertama diisi oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sendirian.

Kemudian, poros kedua diisi oleh Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Selanjutnya poros ketiga yaitu Partai Nasdem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

 Baca juga: Survei Indopol: PDI-P Urutan Pertama Berpotensi Dipilih pada Pemilu 2024

Terakhir, poros keempat adalah KIB (Koalisi Indonesia Bersatu yang terdiri dari Partai Golkar-Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional.

Dari simulasi itu, muncul pasangan calon (Paslon) Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari poros Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS, yang menempati posisi teratas dibandingkan lainnya.

"Pasangan Anies dan AHY menempati posisi yang teratas dengan 34,72 persen. Meskipun kemudian yang belum menjawab masih banyak yaitu 36,50 persen," kata Direktur Eksekutif Indopol Survey, Ratno Sulistiyanto dalam tayangan YouTube, Jumat (15/7/2022).

Baca juga: Survei Indopol: Kepala Daerah Paling Diinginkan Publik Jadi Capres

Posisi kedua yang akan dipilih oleh responden yaitu paslon Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar dengan 20,08 persen. Pasangan ini berasal dari poros Partai Gerindra dan PKB.

Sementara itu, posisi ketiga yang akan terpilih yaitu paslon Puan Maharani-Erick Thohir dengan 4,88 persen. Paslon ini berasal dari poros PDI-P.

Lalu terakhir ada paslon Airlangga Hartarto-Khofifah Indar Parawansa dengan 3,82 persen yang berasal dari poros KIB.

Lebih lanjut, jika disimulasikan paslonnya berbeda, duet Anies-AHY juga lagi-lagi mendapatkan posisi teratas.

Baca juga: Survei LSN: Elektabilitas Prabowo Teratas dengan 29,5 Persen

Misalnya, ketika Ganjar Pranowo masuk dan berduet dengan Airlangga Hartarto dalam poros KIB. 

Duet Ganjar-Airlangga hanya berada di posisi kedua di bawah Anies-AHY dengan 22,03 persen. Sementara, Anies-AHY 30,08 persen.

Berikutnya, paslon Prabowo-Muhaimin ada di posisi ketiga (17,40 persen).

Posisi empat ada duet Puan-Erick dengan 2,93 persen.

"Ini saya menyimpulkan, bahwa prinsipnya simulasi ini pertama dalah tergantung pasangan yang dipadukan antara elektabilitas tertinggi, yaitu Ganjar, Anies, dan Prabowo ini selalu mendapatkan dukungan yang cukup signifikan ketika berada di posisi (calon) presiden," tutur Ratno.

Baca juga: Survei Indopol: Ganjar Urutan Teratas dari 16 Nama Calon Presiden

Adapun survei ini dilakukan kepada 1.230 responden dengan margin of eror sekitar 2,8 persen.

Tingkat kepercayaan survei mencapai 95 persen dengan pengambilan sampel dengan cara multistage random sampling.

Survei ini dilakukan dengan cara wawancara secara tatap muka pada kurun waktu 24 Juni sampai 1 Juli 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com