JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah lama dinanti, vaksin Merah Putih dilaporkan segera menjalani uji klinis fase ketiga.
Vaksin Merah Putih yang akan menjalani uji klinis fase ketiga itu adalah yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga (Unair) dan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia.
Proses pembuatan vaksin Merah Putih menggunakan metode inactivated virus Covid-19.
Menurut Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito, seluruh tahapan pengembangan vaksin ini sudah memenuhi standar internasional.
"Pengembangan vaksin ini sudah memenuhi cara pembuatan obat yang baik yang di-set up oleh BPOM dan standar internasional sehingga produk yang dihasilkan betul-betul berkualitas aman dan berkhasiat," kata Penny dalam konferensi pers secara virtual, Senin (27/7/2022) lalu.
Dalam uji klinis fase ketiga ini, para peneliti akan melihat keunggulan teknologi pembuatan vaksin Merah Putih dalam peningkatan daya tahan tubuh (imunogenitas) terhadap virus Covid-19.
Baca juga: Vaksin Merah Putih Unair Masuk Uji Klinis Fase 3
Penny mengatakan, vaksin Merah Putih juga sudah mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
BPOM, kata Penny, akan melakukan evaluasi supaya vaksin Merah Putih segera mendapatkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) serta didaftarkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) supaya bisa digunakan di negara lain.
Pengembangan vaksin Merah Putih tidak mudah dan memakan waktu lama karena berbagai hambatan. Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Biotis FX Sudirman.
FX Sudirman mengatakan, uji klinis fase ketiga ini merupakan tahapan kesembilan dari total 10 tahapan.
"Ini adalah ujungnya kita sudah melewati masa sulit, karena banyak vaksin itu yang gugur difase kedua," kata FX Sudirman.
Baca juga: Peneliti: Vaksin Merah Putih Unair Bisa Tangkal Varian Baru Covid-19
Dia mengatakan Biotis berjanji untuk bekerja keras supaya pengembangan vaksin Merah Putih dapat segera dimanfaatkan di masyarakat.
FX Sudirman berharap BPOM dapat menerbitkan EUA vaksin Merah Putih pada Agustus mendatang.
"Emergency use authorizationnya kalau bisa Agustus, jadi September masyarakat bisa memanfaatkan vaksin Merah Putih," ucapnya.
Dalam uji klinis fase ketiga vaksin Merah Putih, BPOM menyatakan bakal melibatkan 4.005 subjek.