Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD Tak Persoalkan Menurunnya Kepuasan Publik pada Kinerja Jokowi-Ma'ruf

Kompas.com - 20/06/2022, 19:44 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD tak mempersoalkan menurunnya tingkat kepuasan publik pada kinerja pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Menurut dia, wajar jika hasil survei kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah bersifat dinamis.

Ini Mahfud sampaikan merespons survei terbaru Litbang Kompas yang menyatakan bahwan tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi-Ma'ruf turun 6,8 persen.

"Kita anggap semua itu turun naik itu sebagai informasi, tidak ada apa-apa, fakta itu," kata Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/6/2022).

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Kepuasan Publik di Bidang Polkam 73,1 Persen, Turun Dibandingkan Januari

Mahfud mengatakan, naik turunnya kepuasan publik pada kinerja pemerintah bergantung pada peristiwa yang terjadi ketika survei digelar.

Menurut dia, bisa jadi hasil survei Litbang Kompas terkait kepuasan publik pada pemerintah kali ini dipengaruhi oleh isu penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden yang ramai beberapa waktu lalu.

"Ya biasa kan turun naik gitu. Turun naik itu tergantung pada peristiwa pada saat survei itu," ujarnya.

Terkait angka kepuasan publik di bidang penegakan hukum yang terjun bebas, kata Mahfud, pemerintah tak bisa mengintervensi putusan pengadilan.

Ketika terdakwa dijatuhi vonis bebas misalnya, pengadilan punya alasan hukumnya. Hal yang sama, menurut Mahfud, bisa terjadi pada berbagai kasus, termasuk korupsi.

Sangat mungkin Mahkamah Agung (MA) punya pendapat lain dengan Kejaksaan Agung dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dakwaan suatu kasus.

"Orang kecewa ya, kita semua kecewa. Rakyat kecewa kita juga kecewa, tetapi kita tetap bekerja berdasarkam konstitusinya, kalau Mahkamah Agung bilang gitu, kita support di situ. Biasanya turun naik," kata Mahfud.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Kepuasan dan Keyakinan terhadap Kinerja Pemerintah Tak Sejalan Latar Belakang Pilihan Politik

Adapun tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi-Ma'ruf periode Juni 2022 mengalami penurunan 6,8 persen jika dibandingkan pada survei Litbang Kompas pada Januari 2022.

Pada Januari 2022, tingkat kepuasan publik mencapai angka tertinggi sejak 2015 yakni 73,9 persen. Angka itu turun pada periode Juni 2022 ke level 67,1 persen.

Penurunan cukup dalam terjadi di bidang ekonomi dan penegakan hukum. Masing-masing mengalami penurunan 14,3 persen dan 8,4 persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com