Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Mata Soeharto dan Kisah Duka di Rumah Cendana...

Kompas.com - 08/06/2022, 19:16 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Air mata Soeharto akhirnya jatuh juga. Ruang tamu kediaman presiden kedua RI itu jadi saksinya.

Kala itu, 28 April 1996, awan kelabu menggantung di sekitar Jalan Cendana, Menteng, Jakarta Pusat. Di kediamannya, Soeharto begitu bersedih karena sang istri tercinta, Siti Hartinah, meninggal dunia.

Bu Tien, begitu Siti Hartinah dikenal, terkena serangan jantung sekitar pukul 04.00 WIB. Ia sempat dibawa ke RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, sebelum akhirnya dinyatakan tutup usia pukul 05.10 WIB.

Soeharto pun tak kuasa menahan duka. Dia beberapa kali mengusapkan sapu tangannya ke wajah untuk menghapus air mata.

Baca juga: Kisah Saat-saat Terakhir Soeharto dan Kapolsek yang Batal Kondangan

Kisah sedih ini turut disaksikan oleh Satyanegara, dokter ahli bedah saraf yang juga anggota Tim Dokter Kepresidenan.

Pagi itu, Satya tiba di rumah duka di Jalan Cendana sekitar pukul 07.00 WIB. Ia melihat jenazah Ibu Tien dibaringkan di ruang tamu.

Satya masuk untuk menyampaikan belasungkawa. Di situ Soeharto memeluk erat dirinya.

"Pak Harto memeluk saya, kemudian berkata sangat perlahan, 'Piye to, kok ora iso ditolong...? (Bagaimana, kok tidak bisa ditolong?)'," tutur Satya dilansir dari buku Pak Harto, The Untold Stories terbitan Gramedia Pustaka Utama (2011).

Mendengar Soeharto, Satya tidak mampu mengucapkan satu kata pun. Ia turut merasakan kesedihan Soeharto lewat air mata yang diteteskan sosok "The Smiling General" itu.

"Saya hanya tertegun, turut merasakan dalamnya kepiluan di hati Pak Harto," tutur pria yang mendapat gelar doktor bidang neurologi dari Universitas Tokyo pada 1972 itu.

Baca juga: Sejarah Hari Lahir Pancasila yang Tuai Polemik di Rezim Soeharto, Ditegaskan di Era Jokowi

Jenderal gigih

Satya masih merawat Soeharto hingga penguasa Orde Baru itu tak lagi berkuasa.

Bagi Satya, Soeharto adalah sosok yang disiplin. Dia terkagum-kagum pada kegigihan Soeharto ketika berjuang melawan stroke yang dideritanya.

"Ketika Pak Harto terkena stroke, setiap hari saya menyaksikan beliau berusaha mengatasinya dengan keuletan dan disiplin yang tinggi," kata Satya.

Satya bertutur, salah satu cara Soeharto berjuang melawan stroke adalah berusaha sekuat tenaga untuk kembali menggerakkan tangannya.

"Pak Harto berusaha sekuatnya untuk segera bisa lagi menorehkan tanda tangannya, seutuh dan setegas saat ia belum stroke," kisah Satya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com