Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Jelang Pemilu 2024, Lamhot Sinaga Bicara soal Koalisi dan Terobosan KIB

Kompas.com - 05/06/2022, 15:34 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) Lamhot Sinaga berbicara soal terobosan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dalam diskusi publik bertajuk “Menakar Arah Koalisi 2024” yang digelar Rumah Kebudayaan Nusantara (RKN) Jakarta, Sabtu (4/6/2022).

Acara tersebut turut dihadiri oleh beberapa narasumber. Selain Lamhot, ada pula pengamat politik Gungun Heryanto, dan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mabruri.

Lamhot mengatakan, koalisi antarpartai merupakan sebuah keharusan. Sebab, selain Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), katanya, tidak ada satu pun partai yang bisa mengusung calon presiden (capres) sendiri tanpa koalisi.

Baca juga: Partai Golkar, PAN dan PPP Tanda Tangani Nota Kesepahaman KIB

“Hari ini juga ada deklarasi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan teman teman Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) di tempat lain. Ibaratnya, kami pacaran dulu dan pada 2023 nanti tunangan. Insya Allah menuju 2024, kami nikah untuk kemenangan (pemilu) 2024,” ujar Lamhot dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (5/6/2022).

Lamhot menambahkan, masih diperlukan musyawarah lebih lanjut terkait pemilihan capres dan calon wakil presiden (cawapres) dari pihak-pihak yang telah disebutkan olehnya.

“Butuh waktu untuk mengomunikasikannya. Paling tidak, hari ini KIB resmi pacaran. Pasca terbentuknya KIB, kami bangun terus komunikasi dengan PAN dan PPP. Ibaratnya, kami itu pacaran dulu sebelum memilih calon pengantin yang akan diusung,” kata Lamhot.

Baca juga: Airlangga Ingin Ulang Kemenangan Golkar Saat Dipimpin Akbar Tanjung di Jabar

Terkait hasil survei capres dan cawapres dari beberapa lembaga, lanjut Lamhot, pihaknya meyakini hasil tersebut bukan patokan. Menurutnya, hal itu masih terlalu dini untuk diyakini.

“Capres dengan elektabilitas tinggi belum tentu dapat tiket 2024. Kami dari Partai Golkar akan yakin setelah pasangan capres dan cawapres ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kami akan mengusung Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartanto. Penetapan KPU akan mengubah konstelasi dan elektabilitas Airlangga naik drastis,” ucap Lamhot.

Lamhot meyakini, siklus politik pada 2024 akan kembali kepada Partai Golkar. Tak hanya itu, Airlangga juga ia yakini akan menjadi Presiden RI selanjutnya.

Baca juga: Saat Golkar-PAN-PPP Jawa Barat Tunjukkan Kemesraannya...

Dalam kesempatan yang sama, Mabruri mengatakan, PKS tidak akan terburu buru dalam menentukan arah koalisi.

Namun, pihaknya berharap terbentuk tiga poros dalam konstelasi untuk menghindari polarisasi di masyarakat.

“Semua masih dinamis. Pada 2019, kami juga menentukan arah koalisi di menit akhir,” kata Mabruri.

Senada dengan Mabruri, Gungun berharap, ada tiga poros pada Pemilu 2024.

Baca juga: Kisah Persahabatan Prabowo-Surya Paloh, Romantisme Alumni Golkar, dan Kans Politik 2024

“Prediksi saya, tiga poros tersebut kemungkinan (adalah) KIB, poros Gerindra dan PDIP, serta poros Partai Nasional Demokrat (Nasdem), PKS, dan Partai Demokrat (PD). Posisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan swing pada salah satu poros,” ujar Gungun.

Selain itu, tambah Gungun, ada tiga faktor yang menentukan dinamika politik nasional ke depan.

Pertama, figur. Kedua, dinamika internal dan eksternal partai. Hal ini masih terjadi di PDIP. Adapun sosok Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, diprediksi akan menjadi game changer. Ketiga, public accepted atau penerimaan publik,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com