Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Apresiasi Pengaturan Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran 2022

Kompas.com - 10/05/2022, 05:46 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memuji pelaksanaan manajemen arus mudik dan arus balik Lebaran 2022 yang dikelola sejumlah kementerian, Polri, hingga TNI.

Menurut Presiden, pelaksanaan arus mudik dan arus balik tahun ini dapat dikelola dengan baik.

"Terima kasih seluruh jajaran kementerian, Polri, TNI dalam rangka manajemen mudik dan arus balik. Secara umum Alhamdulillah bisa dikelola dengan baik," ujar Jokowi dalam arahannya pada sidang paripurna kabinet di Istana Negara, Senin (9/5/2022).

"Sehingga tidak ada keluhan-keluhan yang amat sangat. Keluhan kecil-kecil ya pasti ada tetapi yang peristiwa macet sampai satu setengah hari sampai dua hari seperti terjadi yang lalu-lalu ini bisa diatasi," kata dia.

Baca juga: Jumlah Penumpang Arus Mudik-Balik Lebaran 2022 di Terminal Pulo Gebang Belum Lampaui 2019

Menurut Jokowi, kelancaran penanganan arus mudik dan arus balik ini tidak lepas dari persiapan manajemen dan pengelolaan lapangan yang baik oleh pihak terkait.

Dengan demikian, semua kendala di lapangan bisa diatasi.

"Dan ini agar masih sisa waktu sedikit arus baliknya betul-betul agar terus diikuti," kata Kepala Negara.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pelaksanaan mudik Lebaran 2022 sangat sukses.

Baca juga: Cerita Pegawai Mudik Usai Lebaran: Baru Boleh Cuti, Hari H Idul Fitri Enggak Libur...

Namun, dia mengingatkan pemerintah dan masyarakat tidak bisa jumawa karena potensi penularan Covid-19 masih ada.

"(Mudik) sangat sukses kita bilang, tetapi ktia tidak bisa jumawa dengan ini. Anything could happen. Seperti Amerika kasusnya bisa tinggi tiba-tiba 100.000 kasus per hari," ujar Luhut usai konferensi pers evaluasi PPKM di Istana Negara, Senin.

"Kemarin saya baru dari Amerika, ya ramai-ramai kita kena Omicron di sana," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com