Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Singgung-singgung Wong Cilik, Pengamat Nilai Tak Mengherankan karena Partainya Tengah Berkuasa

Kompas.com - 21/04/2022, 21:10 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri jemawa karena tengah berada di lingkaran kekuasaan.

Ini terlihat dari pernyataan Megawati dalam menyikapi sejumlah persoalan di Tanah Air, termasuk ketika ia menyinggung wong cilik.

"Maka tidak mengherankan kalau kemudian Megawati berani menyinggung rakyat kecil dalam konteks wong cilik, sementara wong cilik itu adalah basis suara terbesar dari PDI-P," kata Dedi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (21/4/2022).

Baca juga: Sentil Kepala Daerah, Megawati: Jangan Cengeng Hadapi Kenaikan Harga

Belum lama ini, Megawati yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu mengaku bingung melihat fenomena warga mengantre minyak goreng. 

Di sisi lain, ia melihat ibu-ibu yang juga berbondong-bondong belanja ke pasar untuk membeli baju baru.

"Saya lihat di pasar-pasar sekarang akibat sudah dilepaskannya PPKM, ibu-ibu berbondong-bondong beli baju baru dan sebagainya. Padahal, di sisi lain bingung, mereka antre minyak goreng," ujar Megawati dalam acara Kick Off Pembentukan BRIDA yang ditayangkan secara virtual, Rabu (20/4/2022).

Megawati pun menilai fenomena ini sebaiknya diteliti lebih jauh. "Ini harus diriset, mengapa? Apakah benar kita jatuh ke arah depresi?" ujar Megawati.

Beberapa hari sebelumnya, Megawati juga sempat berkomentar soal kisruh minyak goreng.

Presiden ke-5 RI itu menyarankan masyarakat untuk merebus makanan sebagai solusi kelangkaan minyak goreng.

Baca juga: Saat Megawati Resah Pernyataan soal Minyak Goreng Disalahartikan dan Ditarik-tarik ke Politik...

Terkait sikap Megawati, Dedi pun menyayangkannya. Apalagi, menurut dia, Megawati adalah pemimpin dari PDI-P yang kerap menggaungkan kepentingan "wong cilik" atau rakyat kecil dalam program mereka. 

Dia pun berpandangan bahwa Megawati seolah melupakan perjuangan partainya yang mengedepankan wong cilik itu. 

"Dalam hal ini, Megawati saya kira melupakan perjuangan PDI-P di periode pemerintahan sebelumnya," ucap Dedi.

Kendati demikian, ia memaklumi jika Megawati bersikap demikian. Sebab, menurut dia, seorang politikus, termasuk Megawati, cenderung bersikap dinamis. 

Sikapnya bisa berubah saat berada di lingkaran kekuasaan. Sikap ini berbeda ketika Megawati berada di kubu oposisi pemerintah. 

Baca juga: Sentil Kepala Daerah, Megawati: Jangan Cengeng Hadapi Kenaikan Harga

Dia ingat betul bagaimana Megawati keras menentang berbagai kebijakan yang dinilai tidak pro-rakyat saat Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memerintah.

"Nah, ini (sikap keras) nyaris hilang ketika PDI-P memenangi pertarungan di Pilpres 2014 dan 2019," kata Dedi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Nasional
Para 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Para "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Nasional
Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Nasional
Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Nasional
Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Nasional
Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah Seperti Orde Baru

Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah Seperti Orde Baru

Nasional
Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup 'Jetset'

[POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup "Jetset"

Nasional
Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan 'Checks and Balances'

Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan "Checks and Balances"

Nasional
Prabowo Yakin Pemerintahannya Lanjutkan Proyek IKN dengan APBN

Prabowo Yakin Pemerintahannya Lanjutkan Proyek IKN dengan APBN

Nasional
Tanggal 20 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 20 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Nasional
5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

Nasional
Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Nasional
Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com